Modul 4: Mengenal Karakter Pasangan 1
Mengenal karakter pribadi dan pasangan
Tingkah laku seseorang bukan hanya bergantung pada temperamen yang dimilikinya, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: Pelatihan masa kecil,Kasih orang tua, Pengalaman hidup, Kebiasaan, Pendidikan, Disiplin diri, Motivasi, Sikap mental, Kesehatan, Factor lingkungan.
Tingkah laku seseorang bukan hanya bergantung pada temperamen yang dimilikinya, tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: Pelatihan masa kecil,Kasih orang tua, Pengalaman hidup, Kebiasaan, Pendidikan, Disiplin diri, Motivasi, Sikap mental, Kesehatan, Factor lingkungan.
Pria dan wanita
adalah 2 pribadi yang berbeda satu dengan yang lain. Tidak hanya masalah fisik,
tetapi juga pola pikir dan pola pandang, umumnya pria lebih rasional dan wanita
lebih emosional.
Perbedaan
karakter antara suami dan istri sangat penting untuk diketahui bersama supaya
mereka dapat memahami kelebihan dan kekurangan pasangan.
Logika vs
Perasaan
- Pria (Logika)
Tegas, Adil, Rasional (Saya Pikir..), Tertarik pada analisis logis (angka, statistic), Membuat keputusan dengan kepala atau berdasarkan nilai kebenaran dan logika, Didorong oleh objektivitas memihak
- Wanita (Perasaan)Perasa, bergairah dan emosional, Tertarik pada orang dan perasaan, Membuat keputusan dengan hati, Merasakan bagaimana perasaan orang lain, Nilai bijaksana dan diplomasi, Didorong oleh gairah subjektivitas
Sewaktu istri
dikasihi akan sangat gampang untuk tunduk pada suami, sewaktu istri tunduk pada
suami akan sangat mudah bagi suami mengasihi istrinya. Oleh karena itu istri
harus mempercantik spiritualnya sementara suami harus mengasihi istrinya supaya
doanya tidak terhalang (ada penerobosan)
Peraturan Allah
untuk suami:
- Mengasihi
istri seperti Yesus mengasihi Jemaat: Di efesus 5:25 Ayat ini ditujukan untuk suami agar meneladani cara Kristus mengasihi jemaat, yaitu bahwa Kristus siap berkorban bahkan sampai mati untuk jemaat-NyaSeorang suami harus siap berkorban untuk istri maupun keluarganya… agar pernikahan dapat menjadi pernikahan yang kuat dan berbahagia.
- Menjauhkan
kekerasan terhadap istri (Keluaran 3:19) Walaupun terjadi perbedaan pendapat/ konflik, tetapi suami tidak boleh melakukan kekerasan terhadap istri seperti: memukul, menampar, menendang, dllTangan harus digunakan untuk memberkati, membelai, dan melindungi.. bukan memukul!!
- Suami
adalah kepala dari istri (Efesus 5:23)Suami adalah kepala dari istri dan anak-anaknyaSuami adalah Imam, Raja dan Nabi bagi keluarganyaKarena suami adalah kepala, maka tugas dan otoritas ini tidak boleh diserahkan kepada istri, walaupun tentunya dalam menjalankan fungsi tersebut harus ada kerjasama dengan istri.
Peraturan Allah
untuk Istri:
- Seorang
istri harus tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan: Apapun keadaan suami,
seorang istri harus tuntuk dan menghormati suaminya.
- Istri
adalah penolong bagi suaminya (Kejadian 2:18) Apapun
kedudukan istri, istri tetap sebagai penolong untuk suami… walaupun status social/
penghasilan lebih besar.. istri harus tetap tunduk & hormat kepada suami.
- Amsal 31:10-31 : Kedudukan istri yang baik adalah “lebih berharga dari permata”