Ciri -Ciri Luka Hati - Superior atau Inferior
Setidaknya saya akan jelaskan ada 14 ciri-ciri atau sifat manusia yang memiliki hati yang luka, semoga apa yang saya tuliskan dapat bermanfaat dan memberikan pengertian kepada kita supaya pikiran kita dapat diubahkan dan sejalan dengan firman Tuhan.
Hari ini kita akan membahas tentang inferior dan superior, bagaiman ciri-cirinya, serta mengapa sifat tersebut muncul dalam diri seseorang, nanti dipostingan berikutnya saya akan jelaskan bagaimana cara melayani orang-orang yang terluka hatinya.
1. Inferior (Pemalu yang mendalam)
Orang yang seperti ini selalu menyembunyikan diri, minder, tertutup, selalu merasa lebih jelek dari orang lain. Orang inferior merasa paling menderita diseluruh bumi. Orang inferior selalu merasa tidak siap, merasa tidak layak (bukan karena rendah hati) tetapi karena malu yang berlebihan, rendah diri atau minder berlebihan.
Inferior selalu merasa ada yang kurang atau ada yang salah dengan dirinya, dengan idenya, dengan konsepnya dan segala sesuatu yang dimiliki atau dikerjakannya. Orang inferior selalu merasa bahwa orang lain lebih baik, lebih layak dari saya. Orang inferior tidak berani tampil kedepan, berbicara dimuka umum adalah hal yang paling menakutkan bahkan tidak berani keluar dari rumah, jika ada tamu dia akan bersembunyi.
Saya pernah bertemu dengan orang seperti ini, dia berkata sewaktu dia masih kecil, ibunya selalu mnyuruh dia masuk kedalam jika ada tamu, sehingga setelah dewasa dia menjadi orang yang sangat pemalu. Malu berbicara dengan orang lain, tidak berani menatap lawan bicara.
Bentuk fisik, orang tua, kakak atau adik, dimasa lalu, pendidikan, ekonomi orang tua atau hal lainnya, pokoknya selalu saja ada alasan yang membuatnya minder. Padahal kenyataannya banyak orang lain yang dalam hal tersebut lebih parah dan mereka tidak minder.
2. Superior ( Terlalu berani bertindak/ tidak tahu malu)
Kebalikan dari inferior adalah superior. orang yang seperti ini memiliki sikap berlebihan dalam setiap tindakannya, agresif, selalu ingin menang, memandang rendah orang lain. Bagi orang superior, dialah yang paling baik, paling hebat, paling mampu, super, percaya diri, super optimis, dialah sang aktor dan orang lain figuran, dialah sang tokoh dan yang lain pengikut.
Jika terjadi sesuatu cenderung menyalahkan orang lain. superior selalu merasa dirinya benar orang lain yang salah. superior berjuang sangat keras dan selalu menemukan alasan, walaupun dengan memaksakan kepada orang lain, bahwa dialah yang benar dan yang lainlah yang salah. Dia tidak peduli perasaan orang lain, karena bagi dia, yang lain jika hatinya terluka itu karena orang lain yang cengeng atau pecundang dan dia pemenang.
Ciri-ciri yang mudah dikenali adalah: sombong (merendahkan orang lain), arogan, sok berkuasa dan "over acting" (berlebihan dalam bertingkah laku). misalnya cara berbicara yang keras sekali sehingga terdengar orang sekitar, atau cara berjalan yang dibuat-buat. atau gaya bahasa yang terlalu berlebihan (hiperbola), suka melebih-lebihkan, bahkan membual atau berbohong.
Anak yang sejak kecil selalu dibela walaupun salah, bahkan orang tua melabrak guru sekolah ketika mendisplin anaknya, tidak dididik untuk menghargai orang lain seperti sopir dan pembantu, membuat anak tumbuh meremehkan orang lain.
Tuhan memberkati!
Hari ini kita akan membahas tentang inferior dan superior, bagaiman ciri-cirinya, serta mengapa sifat tersebut muncul dalam diri seseorang, nanti dipostingan berikutnya saya akan jelaskan bagaimana cara melayani orang-orang yang terluka hatinya.
1. Inferior (Pemalu yang mendalam)
Orang yang seperti ini selalu menyembunyikan diri, minder, tertutup, selalu merasa lebih jelek dari orang lain. Orang inferior merasa paling menderita diseluruh bumi. Orang inferior selalu merasa tidak siap, merasa tidak layak (bukan karena rendah hati) tetapi karena malu yang berlebihan, rendah diri atau minder berlebihan.
Inferior selalu merasa ada yang kurang atau ada yang salah dengan dirinya, dengan idenya, dengan konsepnya dan segala sesuatu yang dimiliki atau dikerjakannya. Orang inferior selalu merasa bahwa orang lain lebih baik, lebih layak dari saya. Orang inferior tidak berani tampil kedepan, berbicara dimuka umum adalah hal yang paling menakutkan bahkan tidak berani keluar dari rumah, jika ada tamu dia akan bersembunyi.
Saya pernah bertemu dengan orang seperti ini, dia berkata sewaktu dia masih kecil, ibunya selalu mnyuruh dia masuk kedalam jika ada tamu, sehingga setelah dewasa dia menjadi orang yang sangat pemalu. Malu berbicara dengan orang lain, tidak berani menatap lawan bicara.
Bentuk fisik, orang tua, kakak atau adik, dimasa lalu, pendidikan, ekonomi orang tua atau hal lainnya, pokoknya selalu saja ada alasan yang membuatnya minder. Padahal kenyataannya banyak orang lain yang dalam hal tersebut lebih parah dan mereka tidak minder.
2. Superior ( Terlalu berani bertindak/ tidak tahu malu)
Kebalikan dari inferior adalah superior. orang yang seperti ini memiliki sikap berlebihan dalam setiap tindakannya, agresif, selalu ingin menang, memandang rendah orang lain. Bagi orang superior, dialah yang paling baik, paling hebat, paling mampu, super, percaya diri, super optimis, dialah sang aktor dan orang lain figuran, dialah sang tokoh dan yang lain pengikut.
Jika terjadi sesuatu cenderung menyalahkan orang lain. superior selalu merasa dirinya benar orang lain yang salah. superior berjuang sangat keras dan selalu menemukan alasan, walaupun dengan memaksakan kepada orang lain, bahwa dialah yang benar dan yang lainlah yang salah. Dia tidak peduli perasaan orang lain, karena bagi dia, yang lain jika hatinya terluka itu karena orang lain yang cengeng atau pecundang dan dia pemenang.
Ciri-ciri yang mudah dikenali adalah: sombong (merendahkan orang lain), arogan, sok berkuasa dan "over acting" (berlebihan dalam bertingkah laku). misalnya cara berbicara yang keras sekali sehingga terdengar orang sekitar, atau cara berjalan yang dibuat-buat. atau gaya bahasa yang terlalu berlebihan (hiperbola), suka melebih-lebihkan, bahkan membual atau berbohong.
Anak yang sejak kecil selalu dibela walaupun salah, bahkan orang tua melabrak guru sekolah ketika mendisplin anaknya, tidak dididik untuk menghargai orang lain seperti sopir dan pembantu, membuat anak tumbuh meremehkan orang lain.
Tuhan memberkati!
Comments