Tempat paling berbahaya adalah ditengah jalan



     Dalam hidup ini, Anda akan berkenalan dengan ribuan orang, namun sahabat yang sejati tidak banyak. Mungkin jumlahnya tidak lebih dari lima orang.
     Sahabat sejarti tetap setia saat awan mendung membayang maupun saat matahari bersinar. Mereka tetap mendampingi Anda dalam senang maupun susah. Mereka akan tetap mendampingi Anda didalam lumpur maupun di puncak gunung. Selain cinta antara suami-istri, mungkin kasih sahabat sejatilah yang terdalam.  Semua orang membutuhkan persahabatan semacam ini. Masalahnya, persahabatan sejati sukar didapat maupun dipertahankan.
     Daud memiliki sahabat semacam ini, yaitu Yonatan. Saya suka pada Yonatan. Dia adalah salah satu tokoh dalam Alkitab. Saya telah berdoa meminta Tuhan memberi saya sahabat-sahabat seperti Yonatan karena dia adalah sahabat yang setia. Namun, persahabatan yang mulai terjalin dengan begitu indah antara Daud dan Yonatan kemudian berakhir dengan mengerikan. Akhrinya, Yonatan tewas di medan perang peperangan disamping orang jahat yang berusaha membunuh Daud, sahabatnya yang terbaik.

Benih Persahabatan Sejati
Dalam 1 Samuel 18:1, kita membaca mengenai awal terjalinnya persahabatan antara Daud dan Yonatan:
Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan Jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Pada hari itu Saul membawa dia dan tidak membiarkannya pulang ke rumah ayahnya. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. 1 Sam. 18:1-4

     Yonatan adalah sabahat yang baik. Dia memiliki kedudukan, kehormatan, dan kekayaan. Dia memiliki jalan untuk memperoleh informasi dan bertemu dengan orang-orang terpandang. Ayahnya, Saul, adalah raja Israel yang pertama. Yonatan tahu berapa jumlah kekayaan Saul karena dia mengikuti semua percakapan pribadi ayahnya. yonatan mendampingi ayahnya dalam segala hal.
     Tetapi, Yonatan pun mengetahui berbagai kenyataan mengenai ayahnya. Dia tahu motif Saul. Dia melihat ayahnya menemui perempuan sihir di En-Dor untuk memanggil arwah. Dilihatnya Saul melempar lembing untuk membunuh Daud, sahabatnya yang terdekat. Yonatan mengetahui semua itu. Namun sungguh menyedihkan, dia memilih mati dimedan perang bersama raja yang murtad ini.
     Apakah Yonatan jahat seperti ayahnya? Tidak. Jelas dia tidak demikian karena dia melindungi Daud dari kejaran Saul. Diam-diam Yonatan berbicara dengan Daud untuk memperingatkannya agar melarikan diri karena Yonatan tahu bahwa Tuhan telah memilih Daud untuk menjadi raja yang besar di Israel. Yonatan adalah sahabat yang setia . Tetapi, diapun menghadapi masalah; dia dengan alasan yang salah. Yonatan tahu bahwa hadirat Allah telah meninggalkan rumah Saul, tetapi tetap tidak mau meninggalkan rumah kesalahan itu menuju rumah kebenaran.

Yonatan-Yonatan Zaman Sekarang
     Ada "Yonatan-Yonatan" dalam gereja-gereja diseluruh penjuru dunia saat ini. Bahkan, mungkin diantara pembaca buku ini adalah Yonatan. Anda tahu bahwa Tuhan telah melepaskan urapan baru dimuka bumi. Anda tahu bahwa Tuhan telah memberkati pelayanan-pelayanan tertentu, namun Anda tetap setia pada orang-orang yang tidak lagi setia kepada-Nya.
    Sebagian diantara anda tinggal ditempat yang mudah melihat keberadaan Tuhan. Jika Anda membedakan secara rohani, Anda dapat melihat tangan Tuhan memberkati beberapa pelayanan tertentu. Namun, Andapun dapat melihat pelayanan-pelayanan yang dibangun berdasarkan gerakan jiwa manusia, terpisah dari berkat Allah.
    Banyak diantara pengkhotbah yang dahulunya mengetahui karunia Roh Kudus, kuasa kesembuhan mukjizat dari Tuhan, tangan Tuhan yang membebaskan, dan kedatangan Tuhan yang kedua kali, kini justru memberitakan hal yang sebaliknya. Mereka menjauh dari kebenaran dan orang banyakpun mengaminkannya. Banyak pengkhotbah yang sebelumnya berdoa syafaat bagi perkembangan Kerajaan Allah kini hidupnya penuh kompromi. Mereka berjemaat digereja dimana semua ini dijauhi, diolok-olok, dan dihina. Mereka duduk dalam kebaktian, memberikan persembahan dan menerima berkat karena kehadiran mereka, dan mengira bahwa mereka telah tinggal dalam kehendak Allah yang sempurna. Meskipun tidak tahu, mereka adalah Yonatan-Yonatan zaman sekarang yang sedang menuju kematian dimedan perang yang salah.
     Tuhan memanggil umat-Nya berpindah dari rumah kedagingan, kematian, kesalahan, dan dosa yang disengaja, menuju kerumah orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan hidup benar di hadapan-Nya.

Yonatan, Akhir Hidupnya yang Tragis
     Dalam 1 Samuel 31:1-6, kita membaca kisah Yonatan yang tewas akibat kekejaman:
Sementara itu orang Filistin berperang melawan orang Israel. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa. Orang Filistin terus mengejar saul dan anak-anaknya dan menewaskan Yonatan, Abinadab dan Malkisua, anak-anak Saul. Kemudian makin beratlahpertempuran itu bagi Saul; para pemanah menjumpainya, dan melukainya dengan parah. Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini menikam aku dan memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya keatasnya. ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati bersama-sama dengan Saul, ketiga anaknya dan pembawa senjatanya, dan seluruh tentaranya sama-sama mati pada hari itu. 1 Sam. 31:1-6

     Setelah membunuh Saul dan ketiga anaknya, orang-orang Filistin mengambil mayat mereka dan dipakukan ketembok kota agar daging mereka disantap oleh burung-burung. Umat Allah tidak sepantasnya mati dengan cara demikian. Mereka digantung disana secara memalukan dan menyedihkan, hingga menyebabkan Tuhan dan bangsa Israel menjadi bahan celaan - dan Yonatan turut mati bersama mereka. Sungguh tragis akhir hidupnya! Tetapi, itu akibat kesalahan Yonatan sendiri karena dia tahu mana yang benar, namun tidak memilih meninggalkan rumah saul menuju rumah Daud.
     Yonatan menggambarkan manusia yang lurus hatinya, mengetahui kebenaran dan memperhatikannya, namun tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan apa yang benar. Yonatan memakan hasil perbuatannya sendiri. Dia mati demi membela raja yang meminta nasihat pada tukang Sihir dan menyebabkan Tuhan menjadi bahan tertawaan.
      Berapa banyak Yonatan digereja kita? Berapa banyak Yonatan diseluruh penjuru dunia yang mengetahui kebenaran, namun tidak mau mempertahankannya dan kemudian melakukan apa yang benar? Anda bisa mengetahui kebenaran, namun tetap mati karena tidak melakukannya (Yak. 1:22). Anda bisa mengetahui bahwa Tuhan ingin menyembuhkan, namun tidak percaya pada hal ini sehingga mati karenanya. Anda bisa mengetahui bahwa Tuhan ingin membuat Anda berhasil, namun Anda tidak percaya sehingga akhrinya Anda mati dalam keadaan melarat. Inilah kesaksian yang menyedihkan mengenai Yonatan.

Empat Belenggu Yonatan: Keluarga, Kenyamanan, Hak Istimewa & Status
     Mengapa Yonatan mudah sekali berubah? Mengapa dia tidak memilih meninggalkan rumah Saul lalu pindah ke rumah Daud?
Alasan utamanya, karena Saul adalah keluarganya. Seharusnya dia berkata kepada ayahnya, "Ayah, aku menyayangi Ayah, akan selalu menjadi putra Ayah dan menghormati Ayah, tetapi aku tidak mendukung perbuatan Ayah. Karena kesalahan yang sengaja Ayah lakukan, Ayah berusaha membunuh orang yang telah dipilih dan diurapi Allah. Aku tidak mau terlibat."
     Ada hubungan darah atau tidak, prinsip-prinsip Allah tidak berubah. Kebenaran tetaplah kebenaran dan keadilan tetaplah keadilan. Bila saat ini ada keluarga yang tetap berkubang dalam parit keputusasaan, itu adalah karena ada seseorang dalam keluarga itu tidak mau berdiri dan berkata. " Tidak masalah apakah kita bertalian darah - Kebenaran tetaplah kebenaran dan kesalahan tetaplah kesalahan . Aku memilih mempertahankan apa yang benar!"
     Orang Kristen harus berani menentang hal yang salah dalam keluarga mereka agar dapat meninggalkan warisan yang baik bagi anak cucunya. Sebenarnya, Yonatan bisa menciptakan sejarah yang berbeda bagi keluarga Saul. Sekalipun tertulis bahwa Saul melakukan kejahatan, tetapi Yonatan melakukan apa yang benar dimata Tuhan. Itulah yang seharusnya menjadi kesaksian Yonatan.
     Yonatan mengetahui kebenaran - karena itu dia menolong Daud. Tetapi, dia tidak berani mempertahankan kebenaran sehingga mendatangkan kehancuran bagi dirinya sendiri.
     Saat ini dalam masyarakat kristiani ada dosa dan kesalahan yang terus berlanjut karena ada begitu banyak Yonatan. Sedikit sekali orang yang berani mangahadapi dan menerima kebenaran, tanpa mempedulikan reaksi yang mungkin dihadapinya.

Ada empat belenggu Yonatan: 

1. Ikatan Jiwa dalam Keluarga
     Suatu kali saya mengadakan kebaktian kebangunan rohani di North Carolina, tempat asal seluruh keluarga saya. Dan, saya telah memesan tempat duduk pada dua baris pertama untuk kerabat saya. Biasanya, bila saya datang kekota itu, semua paman, bibi, dan sepupu saya datang untuk mendengar saya berkhotbah. Dalam kebaktian itu, dua baris bangku pertama ditempati kerabat saya.
     Malam itu ketika saya berkhotbah, sesuatu muncul dalam hati saya kemudian saya berkata kepada mereka. " Aku mengasihi kalian semua, tetapi itu tidak bisa membuatku tidak taat kepada Tuhan demi kalian! Kasihku pada kalian tidak akan membuatku tidak taat pada panggilan sorgawi demi kalian! 
     Saya mengasihi keluarga saya- mereka semua - dan menjaga mereka dengan segenap kemampuan saya. Namun, saya tidak akan menentang Tuhan demi mereka. Tidak akan pernah. Demikian pula Anda seharusnya. Jika semua anggota keluarga Anda memutuskan melompat dari atas jembatan kedalam jurang yang amat deras arus sungainya, apakah Anda akan melompat bersama mereka? Tentu saja tidak. Kita sering berkata demikian kepada anak-anak kita mengenai teman-teman mereka yang bukan Kristen, namun prinsip-prinsip ini juga berlaku pada keluarga kita.

Pemelihara Damai Vs. Pencipta Damai
     Bukannya saya berusaha membangkitkan pertikaian dalam keluarga, tetapi mungkin Anda sudah mengalaminya. Banyak orang Kristen tidak berani mempertahankan kebenaran karena takut kalau-kalau akan dihardik oleh sanak keluarga mereka. Sebagian orang Kristen ingin memelihara damai, bukannya menciptakan damai. Seorang pemelihara damai akan berusaha keras menciptakan damai. Bahkan, mereka rela melanggar prinsip-prinsip Allah dan mengubah standar-Nya demi melakukan hal itu. Namun, seorang pencipta damai akan melakukannya dengan mempertahankan prinsip-prinsip Allah, bahkan sekalipun jika orang lain menunjukkan reaksi yang negatif.
Sebagian orang Kristen mengira dirinya pencipta damai, padahal sebenarnya adalah pemelihara damai. Mereka tidak membela Allah maupun memutuskan bertindak menurut caraNya karena takut reaksi anggota keluarga mereka. Karena itu, keluarga mereka tidak merasakan damai yang sesungguhnya. Yang ada hanyalah kedamaian palsu karena mereka tidak leluasa mengekspresikan iman kristiani mereka ketika berada ditengah keluarga.

2. Kenyamanan
     Alasan kedua mengapa Yonatan tidak mempertahankan kebenaran adalah karena dia sudah sangat terbiasa dengan kenyamanan dirumah Saul.
     Mengapa saat ini ada Yonatan-Yonatan digereja kita? Mengapa saat ini ada Yonatan-Yonatan di bangku gereja yang sudah mati secara rohani? mengapa? Karena ada kenyamanan daging. Ini terasa nyaman bagi kedagingan mereka, bagi anak-anak mereka yang suka memberontak, atau bagi suami atau istri mereka yang hidup dalam daging. Memang nyaman rasanya berada dalam keluarga yang tidak menegur atau mengatasi perilaku mereka yang bersifat kedagingan.
     Masalah terbesar yang dihadapi gereja saat bertumbuh adalah bukan orang berdosa, bekas pelacur, pecandu obat terlarang, atau pengedar, melainkan orang Kristen yang hidup dalam kenyamanan kedagingan dan berusaha mendikte suasana mimbar dan gereja. Belum pernah ada pemabuk berkata kepada saya, "Saya tidak menyukai cara Anda berbahasa lidah!" Justru mereka semua berkata, "Bisakah saya melakukannya".
     Saya tidak akan membiarkan keluarga saya dan keluarga Allah digereja saya menjadi bagian dari keluarga Saul. Mereka harus memutuskan meninggalkan rumah Saul dan tidak mengizinkan keinginan terhadap kenyamanan kedagingan mendikte pikiran dan tindakan mereka.

3. Hak Istimewa dan Status
    Mengapa saat ini banyak sekali orang Kristen bahagia tinggal di rumah Saul? Karena mereka mendapatkan hak istimewa dan status. Orang-orang melayani mereka dengan penuh kepatuhandan mereka tidak perlu khawatir mengenai bekerja diladang-ladang tuaian didunia. Mereka bisa duduk berpangku tangan saja dan menikmati hak istimewa mereka itu.
    Beberapa orang Kristen memiliki gelar dan kedudukan digereja mereka hingga membuat mereka sedikit disegani. Sahabat, bila Anda kegereja hanya karena jabatan, Anda munafik! Jika Anda menjadi jemaat hanya karena mendapat hak istimewa atau kedudukan, maka Anda telah menerima upah Anda yang tidak kekal!
    Milikilah hati Yonatan, namun beranilah menyeberang kerumah Daud dan menjadi pekerja yang rendah hati. Yonatan mengasihi Daud dan ingin tinggal dirumah Daud, tetapi tetap tidak melakukannya. Mengapa? Karena kenyamanan, hak istimewa dan status!

Peringatan Keras
    Yonatan! Yonatan! Kau hidup dalam kebohongan! Yonatan, kami menghargai kebaikan hatimu, namun akhirnya kau akan mati dirumah Saul karena kelemahan yang tidak kau hadapi dalam hidupmu! Yonatan, bangunlah sebelum terlambat! Bangunlah sebelum memasuki peperanganmu yang penghabisan!
    Yonatan memasuki peperangan bersama raja yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Karena itu, dia dibunuh dengan kejam dan kematiannya sebagai martir itu begitu memalukan.

Dua Hal yang Tidak Akan Tuhan Bagikan
     Ada dua hal yang tidak akan Tuhan bagikan kepada manusia: kemuliaan dan pembalasan. Kadang-kadang saya merasa seseorang pantas diberi pelajaran!

Pujian dari Tuhan Vs. Pujian dari Manusia
       Bila manusia merasa dimanfaatkan dan diperlakukan dengan kejam, salah satu alasannya adalah karena mereka mengalami masalah dengan kebanggaan- mereka ingin dihargai banyak orang. Bila tidak mendapatkannya, mereka sering merasa dimanfaatkan dan diperlakukan tidak adil.
     Namun, ada satu tempat dimana orang Kristen harus bermegah. Mereka harus bermegah karena Tuhan telah memilih untuk memakai mereka (1 Kor. 1:31)
     Keamanan, peneguhan, dan perasaan berarti akan lahir bila Anda sadar bahwa dari semua manusia dimuka bumi ini, Dia memilih Anda untuk melakukan suatu tugas. Dari situ Anda mendapatkan motivasi untuk terus melangkah. Dari situ Anda merasa dipenuhi dengan luar biasa dan tidak menjadi masalah apakah ada atau tidak orang yang menepuk punggung Anda seraya berkata " Anda telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik" Seharusnya kita merasa bahagia dan bersemangat karena Tuhan memakai kita, bukan karena dipuji oleh manusia. Semua penghargaan dan pujian adalah milik Tuhan.

Kesetiaan Yonatan yang Salah
     Yonatan mati dengan alasan yang salah karena memiliki kesetiaan yang juga salah. Dia mengetahui kejahatan Saul, namun masih setia kepada keluarga Saul sehingga ia mati karenanya.
     Tuhan tidak menghendaki Anda setia pada hal yang salah. Saat ini banyak orang yang setia pada hal yang salah. 

Buku Tempat paling berbahaya adalah ditengah jalan - Robert Liardon
 


Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC