Pernikahan
Apakah itu seperti kehidupan yang dijalani oleh kedua orang tua kita?
Mungkin itu seperti kehidupan yang membosankan dan kamu telah disumpah agar tidak dapat melarikan diri dari hal tersebut.
Mengapa saya harus menjalani suatu pernikahan?
Jika kita menanyakan orang tua kita mengapa mereka menikah, pasti indah rasanya ketika membayangkan kisah cinta bagaimana papa merayu mama, sehingga mereka sampai pada suatu keputusan untuk menikah.
Terus bagaimana kesudahannya? Apakah mereka tidak menemui kerikil-kerikil tajam dalam diri mereka sendiri yang mampu dan setiap saat melukai pasangannya. Jawabannya tentulah mereka menemuinya. Dan jika mereka diberikan kesempatan kedua untuk kembali kepada masa lalu setelah melihat kejadian dimasa yang datang, apakah mereka akan tetap tegar untuk tetap hidup dengan pasangannya? Tentu mereka akan memilih kesempatan yang kedua. Sayangnya mereka telah terikat pada suatu komitmen untuk tetap setia baik disaat suka maupun disaat duka dan saat maut memisahkan mereka.
Tiba-tiba saya di paksa untuk melihat masa depan yang akan saya lalui melalui kehidupan kedua orang tua saya. Mereka adalah dua pribadi yang bertentangan tetapi saling melengkapi. Mereka tangguh karena mereka menutupi kesalahan, kejelekan pasangannya.
Itu adalah kisah pernikahan orang tua saya, tetapi bagaimana dengan pernikahan saya?
Saya bukanlah pria yang gampang untuk memutuskan sesuatu, saya harus menganalisa antara baik dan buruknya dahulu.
Mungkin pernikahan saya akan berakhir sama dengan apa orang-orang yang telah menikah, mungkin kita akan berselisih pendapat, mungkin kita akan tidur punggung dan punggung, mungkin kita akan mempersoalkan masalah kecil yang tidak penting, mungkin kita akan saling menuduh dan selingkuh. Atau mungkin kita akan melepaskan ikatan pernikahan. Karena lebih baik demikian sebelum kita saling membunuh.
Atau pernikahan kita akan berakhir dengan suka yang terus menerus, saling mengerti, saling mendukung, saling menutupi jika satu memiliki kekurangan, saling memperhatikan, saling mengetahui yang terbaik buat pasangan nya. Tidak memusatkan perhatian pada diri sendiri.
Atau pernikahan itu adalah bumbu-bumbu komplit kehidupan yang didalamnya teraduk menjadi satu sehingga kita tidak mengetahui lagi rasa yang sebenarnya dari hidup?
Sewaktu kita mengerti arti dari pernikahan itu sendiri disaat itulah kita siap untuk menikah
Comments