Thomas masuk Playgroup Nobel



Salah satu kebahagian bagi orang tua menemani anaknya pergi kesekolah untuk pertama kalinya. harap dan cemas mempersiapkan perlengkapan sekolah anaknya. Berharap dia akan menyukai lingkungan sekolah tersebut, yang ada dibenak saya ketika itu adalah apakah dia akan mampu bertahan hidup beberapa jam disana tanpa ditemani oleh orang tua, apakah dia akan baik-baik saja?
Tak terasa kemudian saya teringat sewaktu memasuki taman kanak-kanak untuk pertama kalinya saya dan adik saya, rumah saya berada tidak jauh dari taman kanak-kanak, membuat orang tua saya tidak menemani dan hanya mempersiapkan perlengkapan TK untuk saya. Rasa takut menyelimuti saya, tetapi dengan diyakinkan orang tua kalau terjadi apa-apa kamu tinggal berlari kerumah saja, membuat saya sedikit untuk tidak takut.
Ruangan begitu padat, penuh dengan anak sebaya saya serta orang tua yang menemani anak-anaknya. Saya juga melihat ada yang menangis ada juga yang gembira, saya sendiri hanya terdiam dikarenakan semua mainan sedang di pakai oleh anak-anak lain.
Disana saya ingat ada mainan lego, ayunan, boneka, mobil-mobilan dan panjat-panjatan. Hari pertama sudah tidak mengasikkan bagi saya. beberapa anak ada yang jahat dengan saya, mereka mengejar saya dan memukul saya dengan dengan adik saya.
Mungkin ini pengalaman awal yang tidak nyaman, saya berusaha untuk tetap ceria bermain dengan mereka. saya masih ingat guru TK saya bernama ibu Anis. Pastinya dia seorang guru yang sayang sama semua anak-anak.
Semoga Thomas baik-baik saja, tidak ada yang jahat dengannya. Semoga dia bisa beradaptasi dengan banyaknya teman-teman. Saya berharap dia mampu dan menjadi anak yang berani.

July 15th, 2013 dengan tidak sabar menghubungi Rita, tetapi diangkat oleh adiknya katanya sedang memandikan Thomas. wah, asyiknya Thomas semangat ingin ke sekolah.
Kemudian saya meminta izin ke atasan saya untuk menemani anak saya pertama kali masuk TK.
Sewaktu dijalan saya menelpon Rita mau menanyakan bagaimana dengan persiapannya.
Dia mengangkat dan mengatakan bahwa Thomas tidak mau mandi serta tidak ingin memakai seragam sekolahnya.
Tertawa ngakak, mendengar Thomas tidak mau sekolah. Saya mencoba untuk secepatnya sampai disana, esampainya disana saya melihat pagar yang membatasi Rita dan Thomas. sementara melihat kerumunan anak lainnya berada dalam arena bermain.
Thomas hanya diam di depan pagar memohon mommy nya masuk juga untuk menemani dia bermain. saya kemudian membelai rambutnya meminta dia untuk bermain dengan mereka, sambil memanggil beberapa anak untuk mengajak Thomas bermain.
Thomas bilang Tangannya sakit akibat di ajak sama anak tersebut. kemudian Thomas melihat mommynya sambil berkaca-kaca. Menangis meminta ditemani bermain. Dengan iba kemudian mommy menemani dirinya bermain didalam. hanya satu orang tua saja yang boleh menemani Thomas didalam. saya akhirnya menjaga tas Rita.
Tidak beberapa lama Thomas sudah ceria kembali, bermain sambil menarik bola dari tangan anak lainnya. dalam benak saya "yah ternyata jago kandang" ada mommy saja baru berani.
Sedikit demi sedikit Thomas memperhatikan dan memanggil Rita mencoba untuk keluar, dan akhirnya rita berhasil setelah dia terpikat dengan suasana permainan disana.
Kami berusaha untuk tidak terlihat oleh Thomas dan akhirnya berhasil. Thomas tidak menangis lagi. kelas sudah dimulai.
Ketakutan bahwa dia akan menangis kembali akhirnya hilang dengan beberapa teguk teh panas dikantin.
What a Wonderful World.....

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC