Agama dan Kekristenan
Agama dan Kekristenan adalah berbeda, ini yang ingin saya sampaikan. Apa perbedaan Agama dan Kekristenan?
Agama adalah sebuah ajaran tentang peraturan
moralitas, etika, dan sistem kepercayaan. Dengan demikian, agama berusaha
membuat manusia menjadi lebih dewasa di dalam beretika dan lebih rohani di
dalam sistem kepercayaan yang dianut. Paulus adalah seorang pengikut agama
Yahudi, yang tidak bercacat cela dan fanatik di dalam menjalankan sistem
kepercayaannya. Sampai pada suatu ketika, di tengah perjalanannya menuju
Damsyik, ia mengalami sebuah peristiwa yang membuka mata hatinya mengenai
sebuah perbedaan yang besar, antara menjadi seorang yang beragama dengan
menjadi seorang pengikut Kristus.
Perjumpaannya dengan sinar kemuliaan Yesus dan
mujizat pencelikan matanya telah membuat dia sadar bahwa Kabar Baik mengenai
Yesus lebih dari sekedar agama. Sebelumnya, ia hanya membangun sistem
kepercayaannya di atas segala pengetahuan tentang Hukum Taurat dan peraturan
agama saja. Tapi setelah itu, Paulus berubah. Paulus mendasari iman percayanya
pada perjumpaan dengan Yesus. Agama menanamkan peraturan dan sistem yang memenuhi
pikiran, tetapi Kekristenan membawanya pada sebuah kehausan hati akan sebuah
hubungan dengan Tuhan.
Yesus tidak datang ke dunia dengan membawa sistem
keagamaan. Yesus tidak membawa agama. Itu adalah fakta yang tidak boleh
dilupakan. Yesus datang ke dunia untuk membawa sebuah konsep baru hubungan
Allah dengan manusia. Sebagai Anak Allah, Yesus memperkenalkan konsep baru
mengenai hubungan tersebut seperti bapa dan anak, pokok anggur dan carangnya,
mempelai laki-laki dan perempuan, tubuh dan anggota-anggotanya, suami dan
istri, tuan dan hamba, guru dan murid. Kesemuanya itu berbicara tentang jalinan
hubungan yang erat.
Jalinan hubungan yang erat, itulah yang
diinginkan Yesus. Yesus menginginkan kita mendasari hidup Kekristenan kita di
atas sebuah hubungan dengan-Nya, bukan hanya sekedar menjalankan peraturan dan
kebiasaan agama saja. Jika hanya menjadikan Yesus sebagai sebuah pemahaman
agama saja, kita sedang menjalankan Kekristenan yang mati dengan sederet rutinitasnya.
Ingat apa yang Yesus katakan kepada murid-Nya, “Mari ikutlah Aku!” Para murid
pun meninggalkan segala rutinitas kehidupan mereka dan memasuki sebuah hubungan
yang baru dengan Yesus. Para murid melihat, mendengar, dan berinteraksi dengan
Yesus setiap hari. Para murid ada di tempat Yesus berada, mereka selalu
mengikut Yesus. Dengan demikianlah mereka dikenal sebagai murid-murid Yesus.
Marilah kita bukan hanya terlihat sebagai orang
yang beragama Kristen dengan rutinitas ibadah, tapi lebih daripada itu sebagai
murid Tuhan. Ajaklah dan bawalah orang-orang untuk melihat: bahwa kita melatih
mata untuk melihat kuasa-Nya, telinga untuk mendengar suara-Nya, dan memiliki
hati Kristus. Ketiga hal ini akan membuka mata hati kita untuk melihat
perbedaan antara penganut agama Kristen dengan pengikut Yesus.
Marilah kita menjaga kedekatan dengan-Nya di
dalam keseharian hidup kita. Seperti yang Yesus katakan, “Tinggallah di dalam
Aku dan Aku di dalam kamu.” Inilah yang terpenting menjadi orang percaya. Sebab
esensi Kekristenan bukan hanya melakukan rutinitas agamawi tetapi hubungan yang
intim dengan Yesus.http://www.danielnugroho.com/faith/agama-dan-kekristenan/
Comments