Modul 1: Dasar-Dasar Pernikahan 1


Allah yang menciptakan pernikahan dengan tujuan agar kita menerima dan menikmati berkat-berkat yang Allah berikan/ curahkan atas kita. Kerinduan Tuhan adalah supaya kita menikah dan diberkati dan menghasilkan keturunan yang ilahi dibumi ini;
Jadi jika Allah yang menciptakan Pernikahan berarti Allah juga yang bertanggung jawab untuk memberkatinya.
Kejadian 1:28: Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:" Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan atas segala binatang yang merayap dibumi".

Pernikahan itu digambarkan seperti synergi dimana 1 + 1 bukan 2 melainkan 3.
Contohnya: jika masing-masing pasangan (Pria dan wanita) mampu mengangkat beban 20 Kg maka jika mereka menggabungkan kekuatannya maka beban yang diangkat bukan 40 Kg melainkan 60 Kg.

Oleh karena itu dalam memilih pasangan untuk menikah tidak boleh sembarangan dan harus mengikuti polanya Tuhan, mengapa? agar supaya Tuhan hadir untuk keluarga baru yang dibentuk. Pastikan pergaulan kita benar, hidup kita benar, berpacaran yang kudus sebelum kita memutuskan untuk menikah.

Jika sebelum menikah kita sudah melakukan hubungan seks diluar nikah, kita sudah tidak hidup dalam kekudusan maka kedepannya sewaktu kita menikah akan ada banyak masalah, oleh karena itu kita perlu melakukan pembereran dahulu dengan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dimasa lalu dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar Tuhan sendiri hadir dalam pernikahan dan kehidupan keluarga kita.

Ilustrasi: Jika orang tua pintar musik maka anaknya juga bisa musik, jika secara genetik sifat dan fisik kita bisa diturunkan kepada anak kita maka dosa dan kutuk bisa turun atau tidak? jawabannya adalah bisa :)

Suami istri yang sudah diberkati oleh Tuhan dan melakukan Firman Tuhan/ Tuntunan Tuhan, pasti akan mengalami pernikahan yang manis dan harmonis, penuh dengan sukacita dan damai sejahtera.
Banyak keluarga yang telah menikah mengalami konflik yang disebabkan karena tidak mengerti dasar-dasar pernikahan yang benar.

Apa dasar kita dalam menikah? 
Beberapa dasar pernikahan yang sering terjadi:
  1. Desakan Orang Tua
  2. Takut terlambat (Sudah ada umur)
  3. Tertarik secara jasmani (Karena orangnya baik, cantik, ganteng, dll)
  4. Tertarik karena kekayaan, kedudukan, martabat
  5. Balas jasa, terpaksa
  6. Tuntutan sex
Jika kita menikah hanya karena faktor diatas, maka pernikahan yang dibangun rapuh sekali akan banyak goncangan, godaan datang dalam hidup pernikahan kita.

Pernikahan adalah satu seumur hidup, dan dalam pernikahan harus meningkat (Married up). Pastikan bahwa dalam pernikahan ini kita mengalami terobosan demi terobosan, kebahagiaan serta berkat demi berkat datang dalam hidup kita.


Dasar pernikahan Kristen:

Mazmur 127:1 "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usahan orang yang membangunnya, jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.." Dasar dari pernikahan adalah Tuhan - Firman Tuhan.

a). Untuk memiliki Rumah Tangga/ pernikahan yang kuat dan kokoh diperlukan Pondasi/dasar dan Tiang-tiang yang kuat juga:
  • Pondasi/ dasar pernikahan adalah Tuhan atau Firman Tuhan. Pondasi tidak kelihatan dan letaknya berada didasar tanah, begitu juga dalam rumah tangga - sewaktu Rumah tangga tersebut diberikan perhatian lebih pada firman Tuhan maka pernikahan itu akan kokoh dan dapat menopang beban-beban diatasnya.
  • Tiangnya adalah Komunikasi, Sex dan Uang. 
Dalam Yosua 1:8 katakan semua tindakan kita harus refers/ merujuk pada Firman Tuhan, jika tidak sesuai dengan Firman Tuhan maka kehidupan kita akan babak belur. tetapi jika kita betul-betul mengaplikasikan segala yang tertuang dalam Firman Tuhan di kehidupan kita maka kita akan berhasil dan beruntung.

Matius 7: 24 "Mendengar dan melakukan Firman Tuhan sama dengan memiliki dasar yang kokoh bagi rumah tangga kita.


b). Seorang Pria harus menikah dengan seorang wanita, prinsip ini menolah dosa homoseksual dan lesbian.

Kejadian 1: 26-28 " Allah memberikan penolong kepada Adam yakni seorang wanita yang bernama Hawa. Allah tidak memberikan "Anton" kepada Adam atau "Susi" kepada Hawa.

Kejadian 1:27; Kejadian 2:15
Allah menciptakan manusia supaya seperti Allah, segambar dan serupa dengan-Nya.
Suami dan Istri merasakan kesifatan Allah; Bagian kita adalah mengelola dan mengusahakan keluarga.

Waktu Tuhan ciptakan wanita: Pria dibuat tidur lelap baru diciptakan wanita dari tulang rusuk adam.
pria dibuat dari debu sementara wanita dari Tulang Jika di bandingkan maka lebih kuat tulang. Jadi ingat bahwa istri adalah penolong bukan perongrong.
Inilah yang ditakuti oleh Iblis karena istri bisa mengangkat/ memotivasi suami kesuatu tujuan/goal.

c.) Pria dan wanita memiliki kedudukan dan harkat yang sama dihadapan Allah. Prinsip ini menolah pendapat bahwa wanita lebih rendah dari pria.

d). Seorang pria hanya diperbolehkan menikah dengan seorang wanita, demikian pula sebaliknya. Kejadian 1: 28 Pernikahan yang Allah ciptakan bersifat MONOGAMI, Prinsip ini dengan jelas menentang Poligami dan Poliandri.

e). Seorang pria hanya boleh "bersatu" dengan seorang wanita setelah diberkati " Kejadian 1:28 - Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman; beranakcuculah..." Prinsip ini menentang perjinahan, kumpul kebo, kawin kontrak, kawin siri, dll...

f). Pernikahan bersifat kekal dan tidak dapat dibatalkan oleh pihak manapun juga. Pernikahan adalah "covenant" atau perjanjian antara tiga pribadi, yakni: Suami, Istri dan Tuhan. Covenant berasal dari bahasa Ibrani "brith" yang berarti satu perjanjian darah yang tidak bisa dibatalkan.

g). Jika sudah disatukan maka tidak boleh ada perceraian. Maleakhi 2: 16 - Allah membenci perceraian, meraka yang melakukan perceraian adalah penghianat...

h). Pernikahan yang Allah kehendaki adalah dengan yang seiman. 2 Kor 6:14

Semoga yang membaca diberkati dan diberikan pewahyuan dalam menjalani kehidupannya.
Tuhan memberkati.





Popular posts from this blog

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC