Berjalan dalam perjanjian Tuhan
Mazmur 112:1
Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya
Berjalan dalam Perjanjian Allah artinya berjalan dengan takut akan
TUHAN dan sangat suka kepada segala perintah-Nya. Abraham, Ishak dan
Yakub serta semua keturunannya berjalan di dalam Perjanjian Allah.
Kesuksesan adalah sebuah perjalanan bukan pencapaian sesaat. Kesuksesan
adalah sebuah perjalanan yang kekal dalam sebuah perjalanan yang kekal.
Allah berjanji bahwa: Ia akan menjadi Allah kita dan kita akan menjadi
umatNya selama-lamanya. Apakah bagian kita? Bagian kita adalah
menjalaninya dan bagian Allah adalah memberkati kita. Jadi, kita tidak
meminta atau mengharapkan Perjanjian Berkat, kita harus berjalan
didalamnya, mencari tahu apa detil-detilnya perjanjian tersebut lalu
menaatinya.
Jika kita ingin sukses, satu hal yang harus diperhatikan bahwa tujuan
hidup kita bukanlah menjadi kaya. Tujuan hidup kita adalah menjadi
serupa dengan Kristus. Apabila kita menjadi serupa dengan Kristus maka
kekayaan sejati akan mengikuti kita. Sebaliknya apabila kita mencari
kekayaan tanpa keserupaan dengan Kristus hal itu adalah kekayaan palsu.
Oleh sebab itu, untuk menjadi sukses kita harus terus menerus berjalan
di dalam keserupaan dengan Kristus. Tinggal di dalam Krisus. Kristus
adalah Firman. Karena itu barangsiapa yang ingin tinggal di dalamNya ia
harus tinggal dan berakar di dalam FirmanNya.
Ada empat langkah untuk membuat diri kita
berakar kuat di dalam Firman Allah (dalam Yakobus 1:21-27) yakni:
- Menerima Firman Tuhan “Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu”(Yakobus 1:21). Langkah pertama adalah menerima Firman Tuhan dan bukan untuk memperdebatkannya. Kita harus memiliki hati yang lembut (lewat doa) agar Firman Tuhan tertanam dalam hati kita. Hal ini berbicara tentang sikap hati kita. Hati yang lemah lembut adalah hati yang tidak memberontak, tidak melawan, hati yang menyerah terhadap Tuhan, mudah dibentuk, hati yang rela, terbuka untuk dikoreksi dan dinasehati oleh Tuhan. Baca Markus 4:20
- Merenungkan / meneliti Firman Tuhan “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan” (Yakobus 1:25). Maksud merenungkan adalah membaca Firman Tuhan dengan teliti. Banyak orang membaca Firman Tuhan tanpa merenungkan apa yang dibacanya sehingga Firman Tuhan tidak dapat diserap menjadi Iman-Roma 10:17. Jadi meneliti Firman artinya melihat dengan teliti, dari dekat dan dengan serius sampai kita menemukan kedalamannya. Seperti sebuah akar pohon yang terus merambat kebawah tanah sampai menemukan sumber air. Baca Matius 13:23
- Melakukan Firman Tuhan dengan tekun “Bertekun di dalamnya…. sungguh-sungguh melakukannya”(Yakobus 1:25). Untuk bertumbuh dan berakar dalam iman, maka tindakan melakukan Firman Tuhan adalah syarat utamanya. Lakukan Firman Tuhan terus menerus sampai menjadi kebiasaan. Baca Lukas 8:15
- Membagikan Firman Tuhan melalui kesaksian “Ibadah yang tidak sia-sia adalah mengekang lidah hanya untuk menceritakan hal-hal yang memuliakan Tuhan. Ibadah yang murni adalah memberi pertolongan pada orang-orang yang susah /yatimpiatu, janda-janda” (Yakobus 1:26-27). Kita akan sempurna berakar di dalam Firman Tuhan kalau apa yang telah kita alami, kita bagikan kepada orang-orang disekeliling kita. Baca Yohanes 15:16,27.
Empat Langkah di atas selain dapat kita temui dalam perjanjian Baru, terdapat juga dalam Perjanjian Lama, sebagai contoh Ezra 7:10 agar Ezra dapat membangun kembali bait Allah maka ia mempraktekkan empat langkah tersebut. Ketika kita melakukan empat langkah ini dengan konsisten, kita akan berjalan dalam perjanjian berkat Allah. Berjalan saja dengan penuh ketaatan di dalam perjanjian berkat Allah, maka Ia akan memberkati hidup kita.