Motivasi: Terus berjuang
Pada dasarnya ada 2 tafsiran mengenai
topik ini. Bagi mereka yang percaya bahwa Keselamatan harus dikerjakan
(Anugerah+Usaha), penghakiman akan tetap dilaksanakan termasuk bagi
orang percaya. Namun golongan yang percaya semua karena AnugerahNya,
tidak ada lagi penghakiman bagi setiap orang percaya. Bagaimana
menjelaskan hal ini? Berikut adalah ulasannya ;
Menurut Lehman Strauss, mahkota yang disediakan sebagai pahala bagi
orang percaya itu adalah mahkota yang abadi (1 Korintus 9 : 25) ,
mahkota suka-cita (1 Tesalonika 2 : 19 – 20) , mahkota kebenaran (2
Timotius 4 : 8) , mahkota kehidupan (Yakobus 1 : 12) dan mahkota
kemuliaan (1 Petrus 5 : 25) . Tiap-tiap orang beroleh pahala yang
jumlah dan jenisnya berbeda , tergantung dari pekerjaan dan pelayanannya
semasa hidup, terhitung sejak yang bersangkutan menerima Kristus.
Yang pertama-tama kita harus mengerti ialah Pengadilan itu pasti ada! Yang menjadi masalah siapakah yang akan diadili?
Dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.
Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. ~Wahyu 20:12
Sebab
Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi
malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya ~Matius 16:27
Karena
Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas
segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat ~Pengkhotbah 12:14
Pengadilan dalam Alkitab
Alkitab menuliskan ada dua jenis pengadilan yaitu Pengadilan Kristus dan Pengadilan Tahta Putih.
Secara etimologi, kata pengadilan dalam pengertian “court” selalu identik dengan lembaga untuk memberikan penghukuman, bukan memberi hadiah. Pengadilan
Tahta Kristus adalah suatu lembaga pengadilan khusus untuk orang-orang
percaya, sementara Pengadilan Tahta Putih adalah suatu lembaga
pengadilan khusus untuk orang-orang yang tak percaya. Kedua pengadilan
ini memiliki fungsi yang berbeda.
1. Pengadilan Kristus
Injil Yohanes menuliskan demikian :
Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya,
ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak
Tunggal Allah. ~Yoh 3:18
Jika setiap orang percaya sudah dibenarkan, untuk apa lagi harus diperhadapkan Tahta Pengadilan Kristus?
Sebab
kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap
orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat ~2 Korintus 5:10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. ~Rm 14:10
Kata pengadilan di atas bukan
berasal dari kata “court”, sehingga pengadilan ini bukan bertujuan untuk
menyatakan bersalah dan memberi sanksi atau hukuman. Kata pengadilan
ini berasal dari kata Yunani “bema” yang mengacu kepada sebuah pertandingan zaman Yunani klasik, dimana terdapat hakim yang menentukan siapa yang menang, dan berhak memberikan hadiah.
Kabar baiknya ialah karena pengorbananNya yang mulia kita dibenarkan, bahkan disempurnakan (Roma 3 : 24 ; Ibrani 10 : 10, 14).
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. ~Rm 8:1
Jika orang percaya tidak dihakimi untuk
diberi hukuman, maka jelas pengadilan yang dimaksud adalah pengadilan
untuk memberi pahala kepada orang percaya menurut perbuatannya selama ia
hidup. (Pahala ini bukan bekal untuk diterima di surga, karena kita diselamatkan oleh Anugerah Tuhan Yesus).
Masing-masing kita akan menerima hidup yang kekal, namun bedanya,
pahala untuk masing-masing kita orang percaya berbeda-beda. Perhatikan
ayat berikut :
Tiap-tiap orang yang turut
mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana,
tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi ~1 Korintus 9 : 25
Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu ~Wahyu 3 : 11
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya ~Wahyu 22 : 12
Beberapa hamba Tuhan yang pernah
mendapat penglihatan tentang sorga, menyatakan bahwa setiap hal yang
kita lakukan di bumi untuk Tuhan (kebaikan, pelayanan, dll), malaikat
sedang membangun rumah kita dengan bahan-bahan yang berbeda, tergantung
ketulusan kita melakukannya di bumi. Namun, setiap rumah yang sedang
dibangun, namun si pemilik rumah terlibat dalam dosa di bumi, maka
rumahnya akan menjadi keropos.
Pemberian upah ini memang sedikit
menimbulkan efek pandangan buruk tentang sorga. Mungkin ada saja orang
yang berkata bahwa mahkota tidaklah penting, yang penting sudah masuk
sorga. Saya sangat percaya bahwa saat kita sudah benar-benar menerima
Yesus sebagai Tuhan kita, maka behih ilahi itu akan membuat hidup kita
tidak lagi “betah” hidup dalam dosa. Mungkin bisa saja jatuh dalam dosa, tetapi tidak akan betah hidup dalam dosa.
Setelah kita menjadi percaya, kita tidak akan melakukan segala sesuatu
bagi Tuhan sebagai kewajiban, karena benih ilahi itu memampukan kita
melakukan banyak hal karena cinta kepada Tuhan.
Pengadilan Tahta Putih
Yesus
bersabda “Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati
dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu
akan mati dalam dosamu.” ~Yoh 8:24. Inilah pengadilan bagi mereka yang tidak percaya, yaitu pengadilan dimana mereka akan dihukum dalam neraka yang kekal.
Lalu aku melihat suatu
takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya
lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.
Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut
menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan
maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka
dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut
itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua:
lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. ~Wahyu 20:11-15
Walaupun dalam teks di atas tidak muncul
kata “pengadilan”, namun dengan munculnya kata “dihakimi” dengan
menggunakan kata Yunani “ekrithesan” (dari akar kata “krima” yang berarti “hukuman”)
maka sudah jelas yang dimaksud adalah adanya pengadilan dalam arti
“court” (Yunani: kriterion) yang fungsinya untuk menjatuhkan hukuman!
Kabar baik bagi kita bahwa kita yang percaya tidak akan dihakimi karena Kristus telah membenarkan kita!