Upah Kerajaan Sorga - Mahkota



Alkitab menulis bahwa bagi kita yang percaya, tersedia upah bagi kita, yaitu reward yang kita peroleh sebagai bagian dari pelayanan kita di muka bumi ini. Kita harus pahami bahwa Keselamatan itu tidak bersayarat, sedangkan janji atau upah itu bersyarat. Kesalahan yang terjadi adalah banyak manusia ialah mencoba menukar keduanya

Keselamatan adalah karya Tuhan, bukan usaha manusia. Kita ditebus dan dilayakkan karena pengorbanan Tuhan Yesus. Ia melakukannya dengan kasih Agape, atau Kasih yang Kekal dan Sempurna. Sempurna artinya, tidak bisa bertambah dengan perbuatan baik kita, dan tidak berkurang saat jatuh dalam dosa. Kalau begitu, bolehkah berbuat dosa seterusnya? Tentu tidak, karena anak-anak Tuhan yang sungguh-sungguh lahir baru, pasti otomatis membenci dosa! Tidak ada yang lahir baru dan masih betah berbuat dosa. Di dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru (2 Kor 5:17).

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih ~Galatia 5:13

Alkitab menulis :
“Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus, supaya setiap orang yang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” ~2 Kor 5:10

Orang percaya diperhadapkan pada pengadilan yang bukan untuk “memberi hukuman”, melainkan pahala atau reward.

Jika keselamatan diterima dengan cuma-cuma, tidak demikian dengan upah.

Salvation
Salvation

Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. ~1 Kor 3:8-15

Perhatikan bahwa konteks ayat di atas adalah tentang upah, bukan keselamatan. Pekerjaan kita di bumi sedikitpun tidak menambah kekekalan kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus. Pelayanan kita hanya menentukan upah yang kita akan terima. Namun demikian, kita tidak boleh berkata bahwa “tidak penting mahkota, asalkan sudah masuk Sorga”. Perlu saya tekankan bahwa mereka yang lahir baru, memiliki benih ilahi dari Tuhan yang membuat ia selalu bergelora untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan, bukan karena kewajiban, tetapi justru karena mengerti akan kasih Tuhan yang besar. Dengan demikian pekerjaan pelayanan itu dilakukan atas dasar ucapan syukur sebab Tuhan telah melayani kita terlebih dahulu.

Pemalas akan “Malu” Pada Saat Kedatangan-Nya

Pernahkan anda membayangkan mengapa sesaat setelah Anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda secara pribadi Anda tidak langsung meninggal? Tuhan menghendaki kita melukukan sesuatu bagiNya. Perhatikan bahwa pelayanan itu adalah hal yang ilahi. Ketidakmauan kita melayani merupakan bukti bahwa kita tidak mengerti kasih Tuhan.

Peringatan Yohanes:
“Anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diriNya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada kedatanganNya” ~1 Yoh 2:28
Malu
Malu

Pada tahun pertama pelayanannya, seorang pendeta duduk di samping sahabatnya yang sedang sekarat. Mereka berbicara tentang kepulangan dari seorang yang akan meninggal, air mata memenuhi matanya. Pendeta itu mengira sahabatnya itu takut untuk meninggal, dan ia berusaha mengucapkan kata-kata penghiburan padanya. Tapi sahabatnya berkata, “saya tidak takut untuk mati; saya malu untuk mati“. Ia meneruskan untuk berkata bahwa Kristus adalah Juru selamatnya, tapi bahwa ia telah hidup bagi dirinya sendiri, dan sekarang ia harus menemui Tuhan Yesus Kristus dengan tangan kosong. Kehidupannya yang tampak menumpuk di hadapannya adalah seperti “kayu, rumput kering, jerami”. Dia selamat tapi ia hanya memiliki sedikit pekerjaan bernilai kekal untuk dibawakan pada Tuhan (1 Kor 3:15).

Berikut 7 Jenis Mahkota tersebut

1. Mahkota Kehidupan

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia” ~Yak 1:12
Semua orang-orang percaya memiliki hidup yang kekal (Yoh 3:15, 16), tapi tidak semua orang percaya akan diberi upah “mahkota kehidupan”. Mahkota ini akan diberikan kepada mereka yang “setia sampai mati” (Why 2:10). Untuk menerima “mahkota kehidupan”, seseorang percaya harus mengasihi Tuhan lebih dari hidupnya sendiri, dan setia dalam menghadapi ujian hidup dengan sukacita.

2. Mahkota Yang Tak Dapat Binasa (Abadi)

“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam arena pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang asal memukul saja. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” ~1 Kor 9:24-27

Penulis kitab Ibrani mengatakan bahwa kita harus menghadapi sebuah perlombaan yang ada di depan kita. Perlombaan inilah yang Paulus maksudkan sebagai pertandingan Iman. Jangan hanya puas menjadi penonton rohani, terlibatlah dalam pertandingan. Rasul Paulus menggbarkan bahwa setiap orang percaya itu seperti seorang atlet. Atlet tentunya adalah mereka yang sungguh-sungguh memusatkan perhatian untuk mejaga dirinya terhadap semua hal yang bisa menghambatnya untuk maju. Jika Anda rindu mengenakan mahkota ini, mari menjaga hidup kita dari semua keinginan dunia yang semakin kuat berjuang di akhir zaman ini. Dengan kata lain, kita harus lebih banyak menyangkal diri.

3. Mahkota Sukacita/Kemegahan

“Sebab siapakah pengharapan kami atas sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatanganNya, kalau bukan kamu [orang-orang Te-salonika yang dalam pekerjaan penginjilan Paulus telah dimenangkan bagi Kristus]? Sungguh, kamulah kemulian kami dan sukacita bagi kami” ~1 Tes 2:19-20

Mahkota ini dianugrahkan pada orang-orang percaya membawa jiwa-jiwa bagi Kristus. Tidak ada sukacita yang lebih besar saat melihat orang lain bisa percaya kepada Yesus. Kita bisa memulai hal ini dengan menjadi saksi-saksi lewat perubahan hidup kita.

4. Mahkota Kebenaran

“Tetapi … sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu… Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku untuk Tuhan, Hakim yang adil pada hariNya; tetapi bukan hanya padaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya” ~2 Tim 4:5-8

Pembenaran adalah pekerjaan Kristus. Kita dibenarkan oleh DarahNya. Dengan demikian mahkota kebenaran akan menjadi bagian mereka yang merindukan KedatanganNya. Saya sangat percaya bahwa bagi mereka yang cenderung menanti-nantikan kedatangan Tuhan setidaknya banyak fokus yang akan berubah. Berita kedatanganNya akan mengubah susunan prioritas kita dalam banyak hal, termasuk menggunakan waktu, tenaga, dan uang kita.

5. Mahkota Kemuliaan

“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu… jangan karena mau mencari keuntungan… Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu” ~2 Petrus 5:2-4

Mahkota ini adalah mahkota yang dianugerahkan kepada mereka yang menggembalakan, terlepas dari status organisasi gereja. Tidak perlu menjadi Gembala untuk menggembalakan, anda bisa memulainya dengan cara melakukan mentoring ataupun pemuridan.

6. Mahkota Bagi Pemenang

“… peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang ia akan Kujadikan …” ~Wahyu 3:11

Bagi seorang pemenang dijanjikan sebuah mahkota, jika ia memegang dengan erat apa yang telah diberikan padanya oleh Allah. Adalah mungkin untuk kehilangan mahkota kemenangan anda. Yang seharusnya diberikan pada anda, diberikan untuk orang lain. Yakub menerima apa yang seharusnya milik Esau (Kej 25:33; 27:35,36). Matias menerima apa yang seharusnya menjadi milik Yudas (Kis 1:20,26).

7. Mahkota Kesetiaan

“Janganlah takut akan hal-hal yang akan menyebabkan engkau menderita. Lihatlah, iblis akan memasukkan (melemparkan) engkau keda-lam penjara, hingga kamu tercobai dan engkau akan menderita aniaya (sengsara). Setialah sampai mati, maka Aku akan memahkotai engkau...”

Mereka yang memiliki kehormatan tinggi untuk memberi kehidupan mereka sebagai seorang martir, menerima mahkota ini. Seorang martir adalah seseorang yang telah dibunuh oleh karena Firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki” (Why 6:9).

“Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan”

~Mz 89:20

Popular posts from this blog

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC