Mempersiapkan Kedatangan Tuhan
Hari-hari ini kita sedang menantikan lawatan kemuliaan Tuhan dinyatakan secara dahsyat diakhir zaman ini, yang akan menghasilkan penuaian beribu-ribu laksa. Bagaimana cara mempersiapkan kemuliaan Tuhan? Saya akan mengambil pola pikir analogi, bagaimana dulu kemuliaan Tuhan pernah dinyatakan, melalui pelayanan Yesus dimuka bumi, dan bagaimana persiapannya.
Kemuliaan Tuhan melalui kedatangan Yesus yang pertama dibumi dipersiapkan oleh Yohanes pembabtis yang oleh Tuhan Yesus dikatakan sebagai Elia yang akan datang (Matius 11:11-13). Hal ini juga ditegaskan oleh Lukas 1:14-17
"...dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya..., ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya" Lukas 1:15&17)
Yang mau saya sampaikan disini adalah, bahwa Yohanes pembabtis itu bekerjanya dengan roh dan kuasa Elia, dengan pengurapan Elia, sebenarnya juga ditulis penuh dengan Roh Kudus, tetapi supaya jelas, pengurapan Roh Kudus yang bekerjanya seperti pernah terjadi pada Elia, seperti pelayanan Elia. (Yohanes sendiri sewaktu ditanya oleh orang Yahudi apakah dia Elia? Dia menjawab bukan, karena Yohanes berpikir tentang dia secara pribadi/ 'person', yang memang dia adalah Yohanes - Yoh 1:19-20, sedangkan Yesus berbicara tentang 'roh & kuasa'; Lukas 1:15-17)
Apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan kemuliaan Tuhan, lawatan Allah dinyatakan diakhir zaman ini? Sehingga dunia akan percaya bahwa Yesuslah Mesias? Maleakhi 4:5,6 menubuatkan bahwa sebelum Yesus datang, Tuhan akan membangkitkan Elia. Jelas sekali bahwa perikop Maleakhi pasal 4 ini berbicara soal akhir zaman, soal 'Hari Tuhan' yang lebih tepat penggambarannya untuk akhir zaman, untuk kedatangan Tuhan yang kedua kali, untuk lawatan Allah yang dasyat, Hari Tuhan yang dahsyat.
Saya mau mengambil sebuah pemikiran pola analogi, jika kedatangan Tuhan Yesus yang pertama didahului oleh Elia dalam arti roh dan kuasa, bukan pribadi, maka kedatangan yang kedua seperti nubuatan Maleakhi 4:5,6 juga akan digenapi dalam arti roh dan kuasa Elia. Atau sebaliknya jika kita mau mempersiapkan kedatangan Tuhan yang kedua kali, mempersiapkan umat yang layak, mempersiapkan kemuliaan Tuhan dinyatakan, marilah kita bekerja dengan roh dan kuasa (pengurapan) Elia, yang fokus utamanya diantaranya memulihkan hati umatNya.
Dari Lukas 1:14-17 diatas, saya melihat ada 4 fokus pelayanan pengurapan roh dan kuasa. Elia yaitu (hal ini juga yang terjadi diakhir-akhir ini)
1. Membuat orang banyak berbalik kepada Tuhan (Pertobatan sungguh-sungguh/ lahir baru)
2. Membuat hati dan pikiran berbalik kepada yang benar (pemulihan jiwa: hati, pikiran, kehendak)
3. Membuat hati bapa berbalik ke anak (Pemulihan Keluarga)
4. Menyiapkan umat yang layak (Gerakan Kekudusan)
Jika kita melihat kehidupan Elia, maka kita bisa belajar lebih banyak lagi ciri-ciri pelayanan dan pengurapan yang bekerja padanya.
Waktu Yesus datang yang pertama kali, Dia datang di satu lokasi saja, di Israel, dan roh dan kuasa Elia mengurapi satu orang saja, Yohanes pembabtis. Di akhir Zaman ini semua bangsa akan melihat kedatanganNya, saya percaya roh dan kuasa Elia, pengurapan roh kudus seperti pernah mengurapi Elia akan dicurahkan kepada banyak orang, untuk mempersiapkan umat Tuhan dibanyak bangsa!
Bagaimana mempersiapkan kemuliaan Tuhan? Pelayanan persiapan ini dinubuatkan oleh Yesaya bahwa sebelum Mesias datang (Mesias datang juga berarti kemuliaan Tuhan datang) akan datang dahulu seorang nabi untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, supaya kemuliaan Tuhan dinyatakan.
"Ada suara yang berseru -seru "persiapkanlah dipadang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah dipadang belantara jalan raya bagi Allah kita!
Setiap lembah harus ditutup, setiap gunung dan bukit diratakan: tanah yang berlekuk-lekuk menjadi daratan;
... maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan..." Yesaya 40:3-4
Yesaya 40: 3-4 ini kembali dikutip atau digenapi dalam Matius 3:1-3. Yohanes Pembabtis menjadi perintis atau pembuka jalan untuk kedatangan Yesus/ Kemuliaan Tuhan, (dalam hal ini kedatangan yang pertama)
Matius 3:1 Pada waktu itu datanglah Yohanes Pembabtis dipadang pasir di Yudea dan mulai berkhotbah.
3 Yohanes inilah orang yang dimaksudkan oleh Nabi Yesaya dalam kata-katanya ini, "Ada orang berseru-seru dipadang pasir, 'Siapkanlah jalan untuk Tuhan; ratakanlah jalan bagi Dia."
Bagaimana Yohanes pembabtis mempersiapkan bagi Yesus, bagi kemuliaan Tuhan dinyatakan ditengah umat-Nya? Seluruh pelayanan Yohanes, yang menggenapi Yesaya 40: 3-4 diilustrasikan seperti menutup lembah, meratakan gunung dan bukit serta meluruskan jalan yang berkelok-kelok. Jika kita lihat perumpamaan Tuhan Yesus tentang benih yang ditabur diberbagai jenis tanah, maka kita tahu, bahwa tanak dipakai untuk ilustrasi hati manusia.
Lukas 8:11 "Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Kemuliaan Tuhan disiapkan dengan cara menyerukan pertobatan untuk setiap orang agar ketika Yesus datang mereka siap, ketika lawatan Allah datang mereka sudah siap menerima. Dia menegor orang Farisi supaya bertobat, dia membabtis jemaat sebagai tanda pertobatan. Yohanes melayani dengan fokus 'membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar. Yohanes pembabtis menggarap berbagai jenis tanah, berbagai jenis hati manusia. Jadi Yesaya 40:3-4 juga berbicara tentang HATI.
Lembah adalah bagian dari tanah yang menurun (kebawah) jadi artinya ialah kondisi hati yang berada dibawah atau minder, tidak percaya pada diri sendiri, rendah diri, mengasihi dan mengasihani diri sendiri, suka menghukum diri sendiri, tidak dapat menerima keberadaan diri sendiri, sikap yang tertutup, tidak dapat bergaul dengan mudah.
Gunung atau bukit adalah keadaan tanah yang tinggi jadi artinya adalah kondisi hati yang berada diatas. Seperti tinggi hati, sombong, congkak, perkataan dan sikap yang kasar selalu sukar untuk mendengarkan orang lain atau sering tersinggung. Tidak mau ditegur oleh siapapun. Gunung adalah suatu lahan yang susah dilalui, ada orang yang susah dilalui, selalu merasa dilalui wewenangnya, selalu marah jika sesuatu dikerjakan tanpa sepengetahuannya (arogan) dan mematikan inisiatif orang lain sehingga pelayanan tidak berkembang bahkan melukai hati orang lain.
Tanah yang berlekuk-lekuk adalah keadaan hati yang berkelok, berkelit, jika berbicara tidak pernah tegas, tidak bisa dipegang omongannya, plin-plan, sikap yang selalu bimbang dan ragu-ragu. Selalu berkata bohong dan tidak ada kejujuran. Keadaan-keadaan hati yang seperti demikanlah yang harus dipulihkan.
Dan itulah yang dilakukan Yohanes pembabtis ketika dia mempersiapkan kemuliaan Tuhan dinyatakan, melalui Yesus Kristus, waktu Mesias datang pertama kali. Memulihkan hati umat-Nya. Pemulihan hati, mempersiapkan umat melihat kemuliaan-Nya. Pulihkan hati dan nikmati lawatan-Nya!
"Semoga roh, JIWA dan tubuhmu terpelihara sempurna' Ketika Yesus datang untuk kedua kalinya. DIA mau kita tidak lagi memiliki sikap hati yang rusak. Ketika Yesus datang Dia akan datang sebagai mempelai pria yang mau menjemput mempelai wanita-Nya (orang percaya pada Yesus dan sudah dewasa secara rohani).
Seorang calon pengantin pasti akan mempersiapkan segalanya agar terlihat cantik pada saat pernikahan, begitu juga kita sebagai calon pengantin-Nya kita harus lebih lagi mempersiapkan roh, jiwa dan tubuh ini agar kelihatan sempurna dimata-Nya, dengan cara dipulihkan hatinya dan secara total!