Mengapa Kita Perlu Pemulihan Hati?

Mengapakah kita memerlukan pemulihan hati? Bukankah waktu Yesus menebus kita sudah sempurna, Yesus dihancurkan rohnya, jiwanya, tubuhnya, supaya penebusan itu sempurna, 'sudah genap'/selesai?

Ya betul, penebusannya sudah genap/selesai, tidak diperlukan tambahan apa-apa lagi untuk keselamatan. Hati perlu dipulihkan bukan untuk menjadi selamat, tetapi untuk 'berbuah' setelah diselamatkan.

Pemulihan hati diperlukan karena setelah selamat, setelah diberi 'hati yang baru' kenyataan menunjukkan bahwa hati bisa terluka kembali, patah, rusak, bahkan remuk, karena kita masih hidup didunia, didunia yang jahat.

Iblis tidak bisa menjamah area roh kita, tetapi masih bisa menjamah dan mempengaruhi area tubuh dan jiwa kita (jika ada celah atau kita tidak memberikan kehendak bebas kita kepada pimpinan Roh Kudus). Selain iblis, bisa juga keadaan atau bahkan pasangan hidup, anak, orang tua, kakak, adik, saudara, partner dikantor atau orang-orang dekat lainnya yang melukai hati kita, sehingga hati kita perlu dipulihkan.

Mazmur 34:19; "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang PATAH HATI, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang REMUK JIWA nya."

Mazmur 147:3; Ia menyembuhkan orang-orang yang PATAH HATI dan membalut luka-luka mereka

Dari dua ayat diatas jelas bahwa hati dan jiwa seseorang dapat menjadi luka, patah atau bahkan remuk (rusak). Saya yakin tidak ada satu orangpun didunia ini, bahkan setelah dia lahir baru yang tidak pernah mengalami kecewa, hancur hati atau patah hati. Bedanya ada satu orang yang hatinya mudah sembuh kembali, tapi untuk yang lainnya tidak dengan begitu saja dapat sembuh dari rasa sakit hatinya. Namun demikian sebesar atau sekecil apapun dampaknya hati yang luka itu dalam diri orang tersebut, tetap saja setiap orang tak terluput dari rasa SAKIT HATI.

Bahkan kadang terlihat justru dikalangan orang percaya dan pengerja, kekecewaan serta luka hati itu terlihat jelas. Hal ini sebenarnya bisa dimengerti bahwa banyak orang yang kecewa didunia ini, lalu bertobat dan melayani, tergabung di gereja dengan sebuah pengharapan, akan mendapat teman, pemimpin, pasangan hidup yang lebih baik, karena dilingkungan sesama anak Tuhan. Luka hati justru terjadi dan bisa lebih hebat ketika menjumpai kenyataan yang lain dengan pengharapannya. Didalam pelayanan dia dicela, dikritik, disalahkan, ditolak, dikhianati, pemimpin yang diidolakan hidup dalam kedagingan. Jelas ini bukan masalah orang dunia saja, tetapi luka hati juga masalah orang percaya, dan perlu pemulihan.

Banyak orang percaya bahkan yang sudah aktif melayani menjadi kecewa atau luka hati, karena setelah bertobat, mereka tidak membalas fitnahan, ejekan tetapi juga belum mampu sungguh-sungguh mengampuni, ini yang membuat hati terluka dari dalam. Lain halnya dengan orang tidak percaya atau sebelum bertobat, ketika dihina, maka membalas menghina dan setelah membalas puas hatinya ( tidak terluka karena sudah membalas). Setelah bertobat, dan dihina, maka ia berkata dalam hati, sambil mengelus dada; "Jangan membalas, saya sudah bertobat" Ia tidak membalas, tetapi tidak mengampuni, inilah yang membuat hati terluka, bahkan membusuk dari dalam, makanya perlu pemulihan hati.

Mengapa pemulihan hati? Karena sekalipun roh manusia kita , hati nurani kita suka Firman Tuhan setelah kita 'dilahirkan kembali', sering kita masih jatuh, karena ada pertempuran rohani di jiwa kita.

"Sebab didalam batinku (hati nuraniku) aku suka akan hukum Allah, tetapi didalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku (jiwa/pikiran) dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa ... Aku manusia celaka! Siapakah yang akan MELEPASKAN aku dari tubuh maut ini? Roma 7:22-24

Mengapa pemulihan hati? Karena hati itu sumber kehidupan manusia. Kalau hatinya benar, hatinya baik, hatinya tulus, maka perkataan dan perbuatannya juga akan benar, baik dan tulus. Kalau hatinya pedas, kasar, kotor, mulutnya juga akan pedas, kasar dan kotor. Pemulihan hati akan mempengaruhi perilaku. Inilah pentingnya pemulihan hati.

Matius 15:18-20; "tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati ... dari dalam hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan ... itulah yang menajiskan orang

Setelah bertobat, menerima Yesus, roh kita disempurnakan dengan hadirnya Roh Kudus didalam roh kita, tetapi dalam hati kita sering masih ada 'ego' kita sendiri, sehingga yang keluar dalam bentuk perbuatan, bukan karya dan manifestasi Roh Kudus, tetapi manifestasi dari 'ego' kemanusiaan kita sendiri. Pemulihan hati adalah proses bagaimana hati kita ini semakin dipengaruhi oleh Roh Kudus dan Firman yang kita dengar atau baca, dipengaruhi melalui interaksi dengan para hamba Tuhan dan lingkungan yang positif.

Mengapa pemulihan hati, karena untuk itulah kita diurapi, untuk memulihkan, merawat orang yang luka hati (Yesaya 61:1), bukan untuk menghakimi, memandang rendah orang, menganggapnya cengeng dan tidak ada waktu untuk mendengarkan keluhannya yang sedang remuk hatinya. Orang yang ada 'pengurapan' yang 'penuh Roh Kudus' akan ada tanda memiliki belas kasihan kepada orang yang remuk hati.

Yesaya 61:1 " ... Ia mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang REMUK HATI,..."

Bagaimana bisa hidup produktif dan maksimal? Bagaimana mengembangkan talenta dan bakat secara optimal? Bagaimana bisa hidup sukses, berhasil dan beruntung? Jawabannya adalah kalau hatinya dipulihkan!

Terakhir, mengapa pemulihan hati? Karena itu akan mempersiapkan umat untuk melihat, merasakan lawatan Allah, sebagai persiapan kemuliaan Tuhan dinyatakan. Pemulihan hati adalah cara untuk mempersiapkan kemuliaan Tuhan dinyatakan!

Kalau anda merindukan lawatan Allah dalam hidupmu, pulihkan hatimu. Kalau anda merindukan lawatan Allah dalam pernikahanmu, bersihkan hatimu. Kalau anda merindukan berkat mujizat berlipat ganda, pulihkan hatimu. Biarlah hatimu melimpah dengan syukur!

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC