4 Musim Pernikahan

Mengenai kondisi pernikahan, memang benar relasi suami-istri dalam sebuah keluarga dapat mengalami perubahan. Mencakup perubahan sikap dan perilaku, naik-turunnya emosi, cara memperlakukankan dengan baik atau buruk pasangan satu dengan yang lainnya, akan terjadi di sepanjang perjalanan pernikahan.
Kondisi-kondisi seperti ini, menurut peneliti DR. Gary Chapman dilambangkan dengan 4 musim pernikahan, yaitu Musim Semi, Musim Gugur, Musim Dingin dan Musim Panas.
Beliau juga mengatakan bahwa perubahan-perubahan kondisi pernikahan seperti diatas kadang-kadang terjadi diluar dari kendali kita, atau ada perubahan yang kita inginkan tetapi terjadi diluar perkiraan kita. DR.Gary juga mengatakan bahwa respon yang kita berikan pada saat menghadapi situasi dan masalah tersebut akan menentukan “musim” yang akan terjadi dalam pernikahan.

Musim Semi
Pernikahan di Musim Semi biasanya dialami oleh pasangan yang baru menikah.  Ibaratnya bagaikan bunga yang sedang bermekaran. Musim Semi  adalah awal dari sebuah pernikahan, di mana penuh keceriaan membangun kehidupan baru bersama, berbagai pengalaman dalam perjalanan pernikahan musim ini benar-benar akan dilewatinya dengan penuh kesenangan dan selalu optimis. Pasangan dapat berkomunikasi dengan baik, selalu berpikir positif terhadap pasangannya. Penuh kehangatan, kasih dan impian serta harapan yang indah dalam pernikahan. Masing-masing ingin membahagiakan dan melayani pasangannya.

Musim Gugur
Musim gugur adalah musim yang paling berwarna, di mana bukit, gunung dan daun-daun berwarna-warni. Terlihat indah, tetapi hanya sementara karena saat tertiup angin, maka daun-daun tersebut mulai berguguran.
Artinya, saat di awal Musim Gugur, pernikahan terlihat baik dari tampak luarnya. Terlihat seperti pasangan yang bahagia. Tetapi kenyataan sesungguhnya, pasangan sedang mengalami pergolakan dan perubahan. Pergolakan terjadi karena  masing-masing mulai melihat bahwa kenyataan di dalam pernikahan tidak seperti yang diharapkan.  Akhirnya impian dan harapan mulai berguguran. Cinta dan relasi pun mulai berguguran.  Pasangan mulai menjauh, banyak mengalami salah paham dan saling menyalahkan, mengalami kesedihan dan perasaan terabaikan.
Apabila hal ini dibiarkan, maka  kekosongan emosi dan ketidakharmonisan pasangan semakin terasa berat. Jika pasangan pernikahan mengalami musim ini, dan dibiarkan berlarut-larut maka tanpa disadari pernikahan akan memasuki Musim Dingin.

Musim Dingin
Yaitu sebuah musim pernikahan di mana kondisi, suasana, relasi… semuanya jadi “beku”, dingin seperti es, tidak ada ekspresi cinta antara suami-istri, bahkan perasaan cinta mungkin sudah padam. Pernikahan penuh dengan pertengkaran-pertengkaran. Pembicaraan yang ada hanya mengenai apa yang harus dilakukan dan kapan ataupun basa-basi. Dan ketika ada salah satu pasangan yang mencoba membicarakan hubungan mereka, biasanya berakhir dengan argumentasi yang menyakitkan dan tidak berujung pada penyelesaian. Sikap dan tutur kata sering tidak layak didengar.  Bisa  muncul kekasaran dalam rumah tangga.
Emosi yang muncul pada musim ini adalah perasaan kecewa, terluka, merasa tertolak dan kesepian. Sehingga pasangan merasa patah semangat dan hilang pengharapan di dalam pernikahan.
Walaupun masih terikat di dalam pernikahan, namun ibaratnya pasangan seperti dua orang yang tinggal di dalam igloos yang berbeda.

Musim Panas
Musim Panas adalah musim yang sangat menyenangkan. Dilambangkan sebagai kondisi pernikahan yang  sedang bahagia, kedua pasangan merasakan kepuasan yang mendalam, seluruh komitmen-komitmen terlaksana dengan baik. Kedua pasangan saling peduli dalam menjalankan roda kehidupan pernikahannya. Di musim panas ini, pasangan mmnuai hasil kerja keras dan usaha mereka untuk saling mengerti, memahami, bisa bekerja sama sebagai tim dan melihat mimpi-mimpi menjadi kenyataan.
Pasangan merasa aman dan percaya satu sama lain, dapat menyesuaikan perbedaan yang ada serta saling mendukung sehingga keduanya mengalami pertumbuhan dalam kebersamaan.
Musim Panas adalah musim yang paling favorit dalam pernikahan.
Nah, yang sangat perlu diingat adalah bahwa pernikahan merupakan satu proses yang terus menerus yang harus bertumbuh dan berubah secara terus-menerus. Alangkah baiknya apabila pernikahan kita selalu berada di Musim Semi atau Musim Panas.
Apabila Anda ingin mengetahui kondisi pernikahan Anda, Anda bisa mencoba menjawab Test sederhana di bawah ini. Tetapi dengan catatan bahwa Test ini hanya pedoman umum yang sifatnya hanya evaluasi bersama pasangan mengenai kondisi pernikahan Anda. Jangan dipakai untuk menghakimi diri atau pasangan.
Coba ingat kembali pernikahan Anda selama 1 bulan terakhir, lalu jawablah dengan jujur pernyataan berikut ini dengan jawaban (score) :

Angka 3 untuk jawaban ‘Selalu’
Angka 2 untuk jawaban ‘Sering’
Angka 1 untuk jawaban ‘Kadang-kadang’
Angka 0 untuk jawaban ‘Tidak Pernah’
Catatan: Angka tersebut bisa diisi disamping penomoroan pertanyaan J

1. Hampir semua aktivitas yang saya lakukan bersama pasangan saya berjalan menyenangkan
2. Kami sering mendiskusikan berbagai macam hal dengan sikap yang saling menghargai dan tidak berargumentasi
3. Saya merasa damai ketika saya mengingat keadaan bahwa saya telah menikahi pasangan saya
4. Bila pasangan saya meninggal secara tiba-tiba, saya pasti akan merasa hampa tanpa keberadaan pasangan saya
5. Pasangan saya hampir tidak pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat saya kesal
6. Pasangan saya dan saya memiliki minat yang berbeda, tapi saya tidak keberatan dengan cara pasangan saya menghabiskan waktu saat tidak bersama saya
7. Saya mempercayai pasangan saya dan hubungannya dengan orang lain di luar pernikahan kami
8. Kalau kami memiliki pendapat berbeda mengenai suatu masalah, saya optimis kami akan menemukan solusi yang disepakati bersama
9. Saya merasa tenang dan nyaman saat bersama pasangan saya. Saya tidak khawatir mengenai apa yang dipikirkan pasangan saya mengenai saya
10. Biasanya saat saya berdua dengan pasangan saya, saya merasa sangat terhubung dengannya. Kami sangat dekat dan cocok satu sama lain
11. Saya selalu menanti dengan bersemangat untuk merencanakan waktu untuk berduaan dengan pasangan saya
12. Saya bebas mengekspresikan perasaan saya tanpa menyembunyikan emosi apapun dari pasangan saya
13. Kami sering merencanakan kegiatan bersama di masa depan, baik berdua saja atau bersama anak-anak
14. Pasangan saya tidak melakukan atau mengatakan hal-hal yang membahayakan hubungan kami
15. Saya dan pasangan memiliki opini /pendapat kami masing-masing mengenai banyak hal, tapi pasangan saya jarang melakukan atau mengatakan hal yang membuat saya marah
16. Pasangan saya memperlakukan saya dengan lembut dan penuh kasih sayang
17. Saya sering menemukan hal baru yang menarik saat ngobrol dengan pasangan saya
18. Saya sangat puas dengan cara saya dan pasangan saya saling terhubung satu sama lain
19. Bila memungkinkan, saya selalu meminta pendapat dan respon pasangan saya mengenai berbagai hal yang saya hadapi
20. Pasangan saya bisa mengambil berbagai keputusan yang membahayakan pernikahan kami, tapi melihat keadaan pernikahan kami saat ini, saya percaya saya mampu memaafkan dia di dalam setiap situasi kehidupan 

TOTAL  
PEDOMAN PENILAIAN
Total nilai  46 – 60  : Musim PANAS
Total nilai  31 – 45 :  Musim SEMI
Total nilai 16 – 30  :  Musim GUGUR
Total nilai  0 – 15   :  Musim DINGIN

Apabila pernikahan Anda dalam kondisi genting, jangan dibiarkan berlarut-larut. Segeralah menghubungi Gereja Lokal anda, ataupun konselor pernikahan.
Selamatkanlah pernikahan Anda.

(Sumber : Four Seasons of Marriage – Gary Chapman)

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC