Puber Kedua - Apa yang terjadi?
Istilah “puber kedua” secara
istilah medis sebenarnya tidak ada. Tetapi fenomena yang kita lihat memang
sering terjadi dalam kehidupan ini. Perlu diketahui bahwa hal ini tidak hanya
terjadi pada pria, juga bisa dialami oleh wanita.
Nah, lebih tepatnya fase Paruh
Baya atau Midlife adalah adalah suatu fase kehidupan yang dialami seseorang
pada saat memasuki usia 40 – 60 tahun. Ini adalah masa transisi dalam
kehidupan. Karena orang berusia ini sudah tidak dapat disebut lagi muda, tetapi
juga belum dapat disebut tua. Jadi seolah-lah berdiri di antara generasi yang
lebih muda dan generasi warga senior. Saat memasuki fase ini, apa yang umumnya
terjadi ?
#1. Perubahan fisik.
Mulai nampak keriput di wajah,
tubuh semakin gemuk, rambut mulai beruban dan ada yang rontok. Wanita mulai
memasuki masa Menopause. Mulai mengalami berbagai gejala penyakit yang
sebelumnya tidak pernah dihadapi.
Kekuatan fisik dirasakan tidak
lagi seperti masa di umur 20-30an. Oleh sebab itu, mulai ada penyesuaian diri
terhadap minat dan kegiatan.
#2. Karir
Banyak yang meraih puncak karir
dan menikmati kemapanan hidupnya antara umur 40-55 tahun. Peran kepemimpinan
umumnya dipegang oleh orang-orang di usia midlife. Namun, tidak sedikit pria di
usia midlife sedang bergejolak karena memikirkan masa depan dan kelanjutannya
dalam berkarir. Apakah ingin tetap bekerja di tempat yang sama, atau ingin
keluar untuk memulai usaha sendiri. Ada yang puas dengan pekerjaannya saat ini,
ada yang jenuh dan tidak puas, ada yang merasa gagal, ataupun merasa terjebak
dalam pekerjaan sehingga mengalami kegelisahan atau depresi. Ada pula yang
terus-menerus bekerja keras tanpa memperhatikan keseimbangan hidup.
#3. Masa sepi.
Setelah bertahun-tahun hidup
dalam sebuah rumah yang berpusat pada anak-anak, pada usia midlife … anak-anak
tidak lama lagi akan meninggalkan rumah, karena bekerja ataupun menikah.
Umumnya orangtua di usia midlife akan mengalami kesepian dan menemui kesulitan
dalam menyesuaikan diri di rumah karena hanya tinggal berdua saja dengan
pasangannya, apalagi jika hubungan suami istri tidak harmonis. Jika tidak siap,
maka akan mengalami gejala “Empty Nest”.
#4. Perasaan khawatir.
Karena terjadi beberapa perubahan
di dalam fase kehidupan, maka ada orang-orang yang takut menjadi tua sehingga
beberapa rindu menjadi muda kembali. Oleh sebab itu tidak sedikit pria maupun
wanita usia paruh baya mulai mengubah penampilannya sebagai upaya untuk
terlihat lebih muda. Produk-produk kosmetik yang menunjang supaya awet muda
biasanya sangat diminati oleh orang-orang di usia ini.
#5. Masa evaluasi.
Di usia ini, orang-orang mulai
mengevaluasi dan merefleksi diri. Mulai mempertanyakan kembali oilihan-pilihan
yang telah dibuatnya. Apakah pencapaian saat ini di dalam karir sudah sesuai
dengan yang diharapkan. Selain itu, orangtua yang memiliki anak-anak remaja
atau dewasa, mulai mengevaluasi dan memikirkan apakah ada kesalahan yang mereka
lakukan saat mendidik anak-anak mereka. Ada yang mengalami
penyesalan-penyesalan sehingga berangan-angan ingin kembali mengulang masa
muda.
#6. Masa jenuh.
Mereka yang berusia midlife juga
sedang memasuki masa jenuh. Pria menjadi jenuh dengan pekerjaannya, apalagi
jika ekonomi sudah sangat mapan. Wanita yang biasanya menghabiskan waktunya
untuk anak-anak, ketika anak sudah dewasa, mulai merasa jenuh dengan kegiatan
yang monoton. Tidak sedikit yang jenuh dengan kehidupan pernikahannya dan
semakin tidak bergairah lagi dengan pasangan.
#7. Usia yang berbahaya.
Di masa ini, akibat kejenuhan
yang dialami oleh suami istri ataupun hubungan pernikahan yang tidak harmonis,
sering menjadi salah satu pemicu bagi suami atau istri untuk mencari sesuatu
yang lebih menantang, bahkan mungkin menginginkan hubungan baru yang lebih
menarik. Inilah yang perlu diwaspadai di dalam kehidupan pernikahan. Oleh sebab
itu, di usia ini rawan dengan godaan selingkuh. Kematangan cara berpikir dan
kemapanan ekonomi inilah yang justru menjadi daya tarik bagi lawan jenis, baik
pria maupun wanita.
Oleh sebab itu, betapa pentingnya
seseorang yang memasuki masa midlife mengerti proses yang perlu dilewati
sehingga mereka yang berada pada usia tersebut dapat berespon dengan baik. Jika tidak, maka banyak mengalami depresi,
emosi tidak stabil, merasa tidak berharga dan kehilangan makna hidup, mudah
tersinggung dan mempengaruhi relasi dengan pasangan sehingga terjadi konflik
yang tiada habisnya di dalam pernikahan.
Sejak awal pernikahan, pasangan
suami istri perlu terus-menerus menyegarkan relasi dan keintiman untuk mencegah
kejenuhan dan membentengi perselingkuhan.
Sadarilah bahwa ada setiap musim
dalam kehidupan kita. Setiap manusia pasti akan mengalami transisi dalam
kehidupan. Perubahan itu bisa berupa antara lain : perubahan usia, perubahan
karir, perubahan tempat tinggal dan juga perubahan dalam keluarga. Bagian kita adalah bekerjasama dengan Tuhan,
agar dalam setiap musim kehidupan, kita tetap berada dalam rencanaNya. Terus
mendekatkan diri pada Tuhan.
Seseorang yang bisa melewati
midlife crisis biasanya dapat memandang tahun-tahun kehidupannya dengan
bersyukur. Dapat melihat hal-hal yang bernilai dan berharga pada dirinya
sehingga ia akan menjadi seorang yang amat berarti, produktif, bersimpati,
pemurah dalam memberikan waktu, uang dan dirinya sendiri untuk menolong. Mereka
dapat mendengarkan dan menasehati orang lain, bahkan menjadi teladan dan mentor
bagi mereka yang lebih muda.
Comments