Jubah Anugrah dan Otoritas!

Jubah Rohani
Ada berbagai macam Jubah, ada Jubah untuk Bangsawan, ada Jubah Hakim, ada Jubah Wisuda, ada Jubah keagamaan dan masih banyak lagi Jubah-Jubah yang lainnya.  Artinya bahwa setiap Jubah menentukan tanggung jawabnya, setiap Jubah menentukan tanggung jawab dan otoritasnya masing-masing. Tahukah kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah pembuat Jubah, kejadian 3 ‘Tuhan Allah membuatkan Jubah dari kulit binatang dan diberikan kepada manusia. Waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka (Adam dan Hawa) hanya mengambil daun ara untuk menutupi kemaluan/ keterlanjangan mereka. Kejadian 3 ‘Tuhan melangkah turun dan bertanya ‘Adam kamu dimana?’ dan apa yang dilakukan Tuhan? Dikatakan Dia (Tuhan) membunuh binatang itu dan membuat Jubah untuk menutupi kemaluan/ keterlanjangan mereka (Adam dan Hawa).1
Jubah yang dibuatkan Tuhan ini adalah Jubah pengampunan.
"Setan tahu betul nama kita, tapi dia panggil kita dengan dosa kita, kamu munafik!, kamu bikin dosa!Tuhan tahu betul dosa kita, Aku tahu kamu munafik!, Aku tahu kamu bikin dosa! Tapi Aku panggil kita dengan nama kita"
Jubah pertama yang dipakaikan kepada setiap orang percaya adalah Jubah pengampunan. Karena kita percaya bahwa kita ditebus bukan dengan barang fana, bukan dengan emas dan perak tetapi dengan darah Yesus.2 Jadi Jubah pengampunan itu menempel dalam hidup kita, makanya kita biasa mengampuni orang.
Yang kedua, Jubah yang menempel dalam setiap diri orang percaya, yaitu Jubah mukjizat. Jubah ini berlaku bukan sementara (temporary) tetapi selamanya (forever). 2 Raja-raja 2:13 Sesudah itu dipungutnya Jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan.
Suatu kali Elisa memungut Jubah Elia dan dia memiliki masalah yang sama, tidak bisa menyebrangi sungai Yordan, tapi dia ingat gurunya Elia mengambil Jubah dan kemudian dipukul ke sungai dan sungai terbelah. Elisa hanya meniru (Mencopy dan Paste) apa yang telah dilakukan gurunya, dia ingat dan dia lakukan.3
Seharusnya kita sebagai orang percaya meniru apa yang dikatakan Firman Tuhan, kalau Tuhan Yesus berbicara sesuatu hal maka kita berbicara hal yang sama seperti Tuhan Yesus. Tanda-tanda ini akan menyertai setiap orang percaya.4 Jubah Mukjizat itu menempel dalam hidup kita. Saudara selain Jubah mukjizat ada juga Jubah olok-olok, Jubah olok-olok sama juga dengan Jubah kematian.5 Sesudah mengolok-olok Dia (Tuhan Yesus), mereka memakaikan Jubah kepadaNya dan mambawa dia kedepan. Dengar baik-baik, Tuhan Yesus dikasi Jubah bukanlah Jubah kehormatan tapi Jubah olok-olok. Jika kita sebagai anak Tuhan, dihina, dilecehkan, bahkan maut sekalipun itu hal yang biasa.
Taukah kita bahwa didalam Jubah olok-olok itu ada persembahan Abraham yang harum, disitu ada nubuatan Yeremia untuk suatu kota, ada nubuatan Yesaya tentang keselamatan, ada bait salomo yang megah, didalam Jubah olok-olok ada tulisan mazmur daud tentang Allah, didalam Jubah olok-olok itu ada persembahan janda miskin 2 peser, dalam Jubah olok-olok ada penyangkalan petrus dan keragu-raguan Thomas ada disana.
Jika kita dihina, dilecehkan itu adalah hal yang biasa.
Saya mau kita melihat dalam hidup kita ada Jubah yang menempel bukan hanya soal pengampunan, bukan soal olok-olok, bukan soal mukjizat, tapi Jubah Anugrah.
Dalam kejadian 37: 3 'Yakub atau Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain sebab Yusuf itulah adalah anaknya yang lahir pada masa tuanya dan ia menyuruh membuat Jubah yang maha indah padanya.6
Untuk Yusuf, Yakub membuat Jubah yang indah (coat many color). Taukah saudara sejak Yusuf memakai Jubah warna warni itu, Ia menjadi tahanan. Abang-abangnya menjadi marah, setelah dilihat saudara-saudaranya bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudara-saudaranya maka bencilah mereka terhadap Yusuf.
Tanpa disadari Yusuf, sewaktu dia dikasi Jubah itu sebenarnya otoritas juga dikasi. 1 Tawarikh 1:5 ternyata Jubah yang dipakai Yusuf itu bukan hanya Jubah kesayangan atau lambing kasih, tapi Jubah Anugrah juga disertai dengan otoritas.
1 Tawarikh 5:1-2 Anak-anak Ruben, anak sulung Israel, dia yang paling besar. Tetapi karena ia telah mengotori tempat pertiduran ayahnya maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. Memang Yehuda lah yang melebihi saudara-saudaranya  bahkan salah seorang dari antaranya menjadi raja, tetapi hak kesulungan itu ada pada Yusuf.7
Sebagai orang percaya, kita ada Jubah Anugrah, Jubah Anugrah itu melambangkan otoritas dan kuasa, Jubah Anugrah itu juga melambangkan kita anak sulung, kalau kita anak sulung apa istimewanya?
Kalau kita anak sulung maka kita berhak untuk janji Bapa, tetapi mengapa hak sulung ini bisa hilang?
Matius 1:2 menuliskan dengan jelas, Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, (seharusnya alkitab menulis memperanakkan Ruben) tapi alkitab menulis Yakub memperanakkan Yehuda. Ada apa dengan Ruben? Kejadian menjelaskan Ruben engkaulah anak sulungku kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkau yang pertama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan engkau yang membual sebagai air (Orang Tuanya bangga sama dia) tapi engkau tidak lagi menjadi yang nomor 1! Karena engkau telah mengotori tempat petiduran ayahmu, karena engkau telah berbuat serong, engkau berzinah dengan mama tirimu.
Ini salah satu dosa tertua, selain dosa pembunuhan. Jadi jika kita bermain-main dengan dosa seks dengar baik-baik! Kita akan kehilangan hak kesulungan itu. Jika kita masih percaya sama Tuhan itu karena Tuhan. Biarlah kita disini menjadi anak Tuhan dengan sungguh-sungguh. Bukan kamu yang memilih Aku (Tuhan), tetapi Akulah (Tuhan) yang memilih kamu!
Jubah Anugrah itu menjabarkan kita sebagai anak (Roma 8) Roh (Tuhan) itu bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak Allah. Orang yang berhak untuk mendapat hak kesulungan, apa istimewanya?
Orang-orang yang berhak menerima janji Allah. Didalam alkitab itu ada ribuan janji Tuhan! Itu bukan untuk orang diluar sana tapi janji itu untuk kita yang memegang janji Tuhan, yang mempercayai Tuhan Yesus. Amin!
Bukan hanya Jubah itu saja yang menjadi mantel, yang menjadi sulung, tapi Jubah itu juga yang membenarkan kita. Latar belakang kita tidak ada yang baik, tapi karena kita ikut Tuhan maka kita dibenarkan. Tapi ketika Yusuf menerima Jubah itu dia dimusuhi, saudara-saudaranya mulai berpikir jahat untuk melenyapkan Yusuf. Makanya Jubahnya diambil. Waktu Jubahnya diambil, dirobek-robek dicelupkan dengan darah binatang. Orang tuanya meratap-ratap, abang-abangnya tidak sampai hati melihat ayahnya. Tapi sebenarnya Yusuf sedang dijual!
Yusuf dijual di mesir, dia dibeli oleh Potifar, Firman Tuhan bilang ternyata ketika dia dirumah Potifar. Maka Yusuf mendapat kasih tuannya dan ia boleh melayani dia, kepada Yusuf diberikan kuasa atas rumahnya, segala miliknya diserahkan kepada kekuasaan Yusuf.
Dari mana kita tahu Yusuf berkuasa? Yusuf dipakaikan Jubah. Jubah yang pertama Yusuf diberikan Jubah kesayangan dirumah bapanya, Jubah yang kedua setelah dia mengalami proses, dia punya otoritas dirumah Potifar, tapi yang namanya kepercayaan itu pasti diuji! Jika kita diangkat pada suatu posisi yang lebih tinggi lagi pasti masuk masa ujian. Pasti diproses!
Sewaktu Yusuf diproses, dia tetap jadi teladan buat orang-orang percaya, perkataannya menjadi teladan, tingkah lakunya menjadi teladan, kasihnya menjadi teladan, kesetiaannya menjadi teladan, kesuciannya menjadi teladan. Tidak ada yang bisa mencelanya. Biarlah ketika kita diproses tentang kesetiaan kita menjadi orang yang teruji (tahan uji).
Akhirnya ujian untuk Yusuf datang juga, lalu istri Potifar memegang baju Yusuf dan berkata marilah tidur dengan aku, dikatakan tetapi Yusuf meninggalkan bajunya dan lari (Bahasa inggrisnya katakan robe/ Jubah). Lalu istri Potifar menceritakan kebohongan kepada suaminya bahwa Yusuf hendak memperkosanya. Apakah suaminya percaya? Tentu tidak! Kalau kejadiannya memang benar maka Yusuf sudah pasti di penggal kepalanya tetapi suaminya memasukkan ke penjara hanya untuk menghormati istrinya.
Kalau kita melihat 1 Korintus‘ pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia sebab Allah setia karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Jadi dengar baik-baik! Jika kita mengalami proses jangan mengeluh!
Dengar baik-baik! Tuhan ijinkan banyak perkara dalam hidupmu supaya imanmu dewasa! Supaya kita dewasa! Tuhan kita membuka mata kita.
Sewaktu Yusuf diproses dipenjara, Yusuf tidak menyalahkan Tuhan. (Banyak orang yang tidak mengerti tentang masalah yang datang dalam hidupnya adalah untuk memurnikannya). Dan akhirnya kejadian 41 – 42 bilang begini “sesudah itu firaun mengenakan cincin materai dijarinya dan dipakaikanlah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus/ Jubah (Bahasa inggrisnya ‘he dress him robe’).
Dengarlah! Yang namanya Jubah Anugrah itu kapasitasnya harus semakin besar! Kalau di level pertama (pengujian yang pertama) saja sudah kita tinggalkan/ gagal, bagaimana kita bisa naik kelevel berikutnya?
Ketika Yusuf diproses oleh saudara-saudaranya, dia (Yusuf) tetap mengucap syukur
Ketika Yusuf diproses oleh istri Potifar, dia (Yusuf) tetap bersyukur
Sampai Firaun sendiri yang mengangkat dia (Yusuf), diberi Jubah, diberi otoritas bukan hanya dirumah Firaun tapi juga diseluruh mesir.
Setiap orang percaya, Kapasitasnya terus diperbesar/ dipercayakan. Tanggung jawab kita terus diperbesar untuk orang yang diberikan kasih dan Anugrah. Yakobus katakan berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia telah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan. Biarlah apabila proses itu datang, kita bisa tahan uji!

1) Kejadian 3:9-21
2) 1 Petrus 1:18-19
3) 2 Raja-Raja 2:1-14
4) Markus 16:17
5) Matius 27:31
6) Kejadian 37:3
7) 1 Tawarikh 5:1-2



Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Suara Allah dan Suara Iblis/ Setan

Kunci Menghancurkan Penghalang Janji Tuhan!

Tipe Kepribadian Melalui Test DISC